Tiga Jenazah PMI Korban Kapal Tenggelam di Korsel Tiba di Indonesia

Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani menerima ketiga jenazah ABK korban insiden kecelakaan pada kapal nelayan tempat mereka bekerja di Korea Selatan.-ist-radar cirebon

Tiga jenazah pekerja migran Indonesia (PMI) yang menjadi korban kapal nelayan tenggelam di lepas pantai selatan Kota Tongyeong di Korea Selatan pada Sabtu, tiba di tanah air melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten.

Tiga jenazah ABK yang menjadi korban tenggelam di kapal nelayan tiba di Indonesia setelah berangkat dari Korea Selatan. Maulana Mansyur asal Sukabumi, Jawa Barat, R Arie Permana asal Sumedang, Jawa Barat, dan Safrudin warga Berebes, Jawa Tengah, diidentifikasi sebagai korban dalam kecelakaan tersebut.

Pesawat terbang Garuda Indonesia jenis Airbus A330-343 yang membawa jenazah ini mendarat di Terminal Kargo Bandara Soetta sekitar pukul 15.55 WIB.

Menurut Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani, PMI yang telah dipulangkan dari negara Korea Selatan ada tiga jenazah yang telah difasilitasi oleh Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI bersama BP2MI.

BACA JUGA:Lantik Perangkat Desa Hasil dari Open Bidding

Benny menyatakan bahwa ketiga pekerja migran tersebut meninggal akibat insiden kecelakaan pada kapal nelayan tempat mereka bekerja di Korea Selatan. Dia juga menyebutkan bahwa pemerintah Korea menunjukkan empati dan memberikan perhatian penuh dalam pencarian asuransi untuk para korban.

"Pemerintah Korea begitu empati dan juga memberikan perhatian penuh dalam pencarian asuransi juga diberikan nanti kepada para korban," katanya.

Setelah kepulangan jenazah PMI ini, BP2MI segera mengembalikan dan mengantarkannya ke daerah asal masing-masing. Pihaknya juga tetap memantau dan memperhatikan perkembangan terkait proses pencarian keempat korban lainnya yang saat ini belum ditemukan.

"Kita langsung berkoordinasi dengan perwakilan Kemenlu RI, disampaikan bahwa pihak Korea sangat serius dalam penanganan ini," kata dia.

BACA JUGA:Erupsi Gunung Semeru Berlangsung Selama 127 Detik

Diberitakan, sedikitnya tujuh orang hilang setelah satu kapal nelayan tenggelam di lepas pantai selatan Kota Tongyeong di Korea Selatan pada Sabtu lalu.

Sebanyak sembilan anggota kru, termasuk tujuh Warga Negara Indonesia, berada di dalamnya ketika kapal seberat 29 ton terbalik pada pagi hari di perairan yang terletak sejauh 68 kilometer di selatan pulau daerah Tongyeong, Provinsi Gyeongsang Selatan, demikian lapor Yonhap News mengutip petugas Patroli Pantai.

Dua anggota kru ditemukan tidak sadarkan diri di dalam kapal dan telah dibawa ke rumah sakit. Sementara itu, operasi pencarian anggota lainnya masih dilakukan.

Operasi pencarian anggota kru yang masih hilang masih dilakukan oleh otoritas Korea Selatan. Saat ini, belum ada informasi lebih lanjut mengenai kewarganegaraan dua kru lainnya. (antara) 

Tag
Share