Program Kotaku Rusak, Proyek Rp11 Miliar di Pesisir Kota Cirebon

Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) yang di Kampung Pesisir Panjunan Kota Cirebon kembali mendapat sorotan.-khoirul anwarudin-radar cirebon

CIREBON- Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) yang di Kp Pesisir Panjunan Kota Cirebon kembali mendapat sorotan. Pasalnya, konstruksi pedestrian yang berada di bantaran Sungai Sukalila sudah tampak retak dan amblas.

Berdasarkan pantauan Radar Cirebon pada Jumat, 15 Maret 2024, kerusakan pedestrian itu terletak tak jauh dari Gapura Candi Bentar Kampung Pesisir Panjunan sebelah barat. Tampak dengan jelas retakan selebar antara 10 hingga 20 cm di antara pedestrian tersebut dengan panjang 160 meter.

Selain itu, tampak pula pagar kutakosod dengan kontruksi yang sudah amblas. Sehingga jika diperhatikan, bangunannya sudah tidak simetris karena beberapa konstruksinya sudah turun ke bawah.

Kendati demikian, tidak ada tanda atau peringatan di sekitar lokasi yang memberitahukan bahwa di lokasi tersebut terjadi kerusakan. Sehingga ada beberapa orang masih melakukan aktivitas seperti biasa. Seperti berjalan dan memancing di lokasi tersebut.

BACA JUGA:Siapkan Formasi untuk Fresh Graduate dan IKN

Menurut Anto, warga setempat, kerusakan pada bangunan Kotaku itu sudah berlangsung cukup lama. Kerusakan tidak terjadi secara tiba-tiba. Melainkan berangsur-angsur dari waktu ke waktu. “Awalnya kelihatan retak saja, tapi makin ke sini yang rusak makin lebar dan panjang," kata Anto kepada Radar Cirebon, Jumat 15 Maret 2024.

Terpisah, Pj Sekda Kota Cirebon Arif Kurniawan ST mengaku kaget dengan kondisi bangunan Kotaku yang mengalami retak sepanjang trotoar. Bangunan itu baru berdiri sekitar setahun, sehingga dia terkejut begitu mendengar kabar mengenai kerusakan.

Menurut Arif, kondisi ini memerlukan penanganan segera sebelum bertambah parah. Namun, dia bersyukur karena mendapat kabar bahwa Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jawa Barat akan melakukan perbaikan.

Apalagi, tim Balai sudah turun ke lapangan untuk mengecek kondisi. “Syukurlah pihak Balai masih bertanggung jawab," kata Arif.

BACA JUGA:Dapur Umum Sudah Tutup

Alumni ITB ini tidak menampik bahwa kualitas pembangunan Kotaku dari awal hingga selesai kurang memuaskan. “Saya melihat hasil pembangunannya memang kurang bagus," ujarnya, seraya berharap Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jawa Barat dapat memperbaiki kerusakan yang ada.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Kota Cirebon Wandi Sofyan SSTP mengatakan retakan menyebabkan pagar dan pondasi pinggir kali terlihat miring dan berpotensi ambruk.

Menurut Wandi, Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jawa Barat telah turun langsung ke lokasi pada tanggal 23 Februari 2024 untuk melakukan identifikasi kerusakan.

Untuk diketahui, program penataan Kotaku di Pesisir Panjunan dilakukan di RW 01 dan RW 10 Kelurahan Panjunan dengan anggaran sekitar Rp11 miliar secara multi years.

Tag
Share