Dapur Umum Sudah Tutup
Dapur umum untuk warga terdampak banjir di Cirebon timur ditutup sejak Kamis (14/3/2024).-deny hamdani-radar cirebon
CIREBON- Meskipun Pemkab Cirebon memperpanjang masa tanggap darurat bencana banjir, namun dapur umum yang berada di tiga titik justru menyelesaikan tugasnya. Hal ini diakui Kepala Dinas Sosial Kabupaten Cirebon, Indra Fitriani.
Wanita yang akrab disapa Fitri itu mengatakan dapur umum sudah ditutup per hari Kamis 14 Maret 2024. Ia mengatakan perpanjangan masa tanggap darurat bencana banjir tidak termasuk untuk perpanjangan masa operasi dapur umum.
"Jadi perpanjangan tanggap darurat itu untuk instansi teknis. Seperti PUTR, BBWS. Artinya untuk perbaikan infrastruktur yang terdampak banjir," jelas Fitri kepada Radar Cirebon, Jumat 15 Maret 2024.
Menurut mantan Camat Suranenggala ini, dapur umum menyelesaikan tugasnya karena masyarakat sudah kembali ke rumahnya masing-masing. “Idealnya dapur umum itu untuk pengungsi. Dan kalau semua warga terdampak banjir ada 71 ribu jiwa, dapur umum nggak akan sanggup," ujarnya.
BACA JUGA:Semarang Masih Banjir, 956 Tiket Dibatalkan
Kendati demikian, dapur umum pada beberapa hari terakhir tetap masih menyuplai makanan bagi warga terdampak banjir, meskipun telah kembali ke rumah masing-masing. "Awal-awal puasa, kita masih suplai untuk berbuka dan sahur,” katanya.
“Namun pada kenyataannya setelah kita siapkan untuk sahur, masih banyak makanan yang belum diambil oleh warga. Itu artinya masyarakat sudah mampu untuk memenuhi kebutuhan makannya sendiri," sambung Fitri.
Sebelumnya, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cirebon Dr Deni Nurcahya mengatakan masa tanggap darurat banjir Kabupaten Cirebon telah habis pada Rabu 13 Maret 2024, kemudian diperpanjang untuk tujuh hari berikutnya.
Ia mengatakan penambahan darurat bencana untuk 7 hari berikutnya karena masih banyak yang belum tersentuh. “Jadi perpanjangan itu dilakukan agar masyarakat yang terdampak bisa terus terbantu, minimal mereka bisa kembali normal," ujarnya.
BACA JUGA:Ilegal, Warga Kesenden Gagal Berangkat
Sementara itu, dalam kesempatan diskusi dengan Komisi VIII DPR RI, Fitri menyampaikan beberapa hal terkait banjir di Kabupaten Cirebon. Ia mengatakan kejadian banjir kemarin perlu menjadi introspeksi diri untuk Pemkab Cirebon.
Soal kebutuhan untuk korban yang terdampak bencana banjir, kata dia, harus segera dilakukan secepatnya. Salah satunya adalah dibuatkan dapur umum sesegera mungkin untuk membantu masyarakat yang terdampak banjir. Karena, saat kejadian banjir itu melanda yang dibutuhkan pertama oleh masyarakat adalah makanan.
“Dari kejadian ini, menjadi introspeksi. Kita harus ada SOP sebelum dilaksanakan tanggap darurat. Kita harus bergerak, karena masyarakat butuh makan. Jadi harus ada SOP untuk dapur umum," kata Fitri.
Ia juga menyampaikan pihaknya dan Tagana dikerahkan dalam bencana banjir yang melanda wilayah timur Kabupaten Cirebon. Menurutnya, kalau wilayah Kabupaten Cirebon rentan dengan kejadian banjir dan angin puting beliung. Karena itu, pihaknya mendorong agar adanya penambahan alat bantu untuk evakuasi bencana. Seperti ban karet, maupun mesin penyedot air.