Siswa Belajar di Ruang Komputer

MASIH STERIL: Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMPN 2 Greged Arifin menunjukan ruang kelas yang ambruk satu bulan lalu masih terpasang garis polisi, Selasa (20/2).-DENY HAMDANI-RADAR CIREBON

CIREBON- Satu bulan pasca ambruk, atap ruang kelas SMPN 2 Greged belum juga dilakukan perbaikan. Pantauan di lapangan, Selasa (20/2), garis polisi masih terpasang di sepanjang bangunan kelas yang ambruk.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMPN 2 Greged, Arifin mengatakan, belum ada aktivitas apapun di ruang kelas yang ambruk. 

Diakuinya, ruang kelas yang atapnya ambruk tersebut memang sengaja tidak dibiarkan tidak ada kegiatan. Mengingat, garis kuning dari polisi masih terpasang di sepanjang lokasi bangungan. “Artinya, semua orang belum boleh memasuki wilayah yang masih diberi garis polisi,” kata Arifin.

Menurutnya, bangunan masih utuh seperti saat atap kelas ambruk lantaran saat ini tengah dilakukan penyelidikan oleh pihak terkait. 

BACA JUGA:Kemiskinan dan Sosiologi Agama

“Saya dengar masih ada pemeriksaan sama Inspektorat dan Kejaksaan, jadi memang belum ada kegiatan,” ujarnya.

Afirin mengaku, belum mengetahui waktu pastinya ruang kelas yang atapnya ambruk tersebut akan diperbaiki. “Wah, kalau soal kapan perbaikan mungkin kepala sekolah yang tahu. Tetapi kayaknya perbaikan dilaksanakan setelah pemeriksaan dari Inspektorat dan Kejaksaan selesai,” tuturnya.

Lebih lanjut, dikatakan Arifin, meskipun ada beberapa kelas yang atapnya ambruk dan beberapa kelas lainnya mengalami kerusakan, namun kegiatan belajar mengajar (KBM) para siswa di SMPN 2 Greged berjalan normal. “Kalau belajar siswa seperti biasa enggak terganggu,” tandasnya.

Menurut Arifin, para siswa masih menggunakan beberapa ruangan yang ada untuk KBM. “Siswa ada yang menggunakan ruang laboratorium komputer dan ruang TU untuk kegiatan belajar dan mengajarnya, sehingga aktivitas belajar tetap berjalan lancar,” pungkasnya. (den)

Tag
Share