Nama Dedi Supandi Muncul dalam Dua Usulan Menjadi Pj Bupati Majalengka
Asda Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemprov Jabar Dedi Supandi berasal dari Kabupaten Majalengka.-istimewa-radar majalengka
BACA JUGA:Tantangan Berat Menanti Gregoria di China Masters 2023
"Teman-teman yang lain ada yang kerja, ada yang mesantren ke beberapa daerah. Ada ke Jawa Timur, ada yang ke Cirebon. Jadi, angkatan saya yang melanjutkan itu ya hanya saya," ungkapnya.
"Setelah dari SMPN 1 Rajagaluh, saya lanjut ke SMA 1 Majalengka, dan ngekost. Nah saat itu, ketika pulang, saya lihat jalan sudah diaspal," lanjut dia.
Setelah lulus dari SMA, Dedi remaja kemudian melanjutkan jenjang pendidikan ke perguruan tinggi. Saat itu, Dedi mencoba daftar ke empat perguruan tinggi yakni STPDN, Unpad, STAN, dan Unpar.
"Kalau orang tua, ingin saya ke STPDN. Karena kan gratis. Adapun tabungan yang ada, biar buat biaya adik. Saya anak sulung dan punya dua adik," terangnya.
BACA JUGA:Sanksi Berat bagi PSS Sleman
Dari empat perguruan tinggi itu, Dedi dinyatakan lulus di tiga tempat. Namun akhirnya Dedi memutuskan untuk ambil STPDN, sebagai jenjang untuk menuntut ilmu.
"Nah yang STAN, saya tidak ikut ujian, karena bentrok sama yang di Unpad. Alhamdulillah, di STPDN, saya lulus dan meraih penghargaan sebagai lulusan terbaik," jelasnya.
Dedi lulus dari STPDN pada masa reformasi tahun 1999. Acara wisuda Dedi dihadiri Presiden BJ Habibie. "Alhamdulillah, saya bisa ketemu langsung dengan Pak Habibie, yang saat itu jadi Presiden," kenangnya.
"Saat itu, Pak Habibie mengeluarkan kebijakan bahwa lulusan STPDN harus kembali ke provinsi, tapi di kota besar. Saya pilih Cirebon dan Bandung. Akhirnya saya di Bandung," sambungnya.
BACA JUGA:PLTU Indramayu Calon Peraih Proper Emas 2023
Pada saat itu, pemerintah memutuskan untuk menghapus Dwi Fungsi ABRI. Salah satu dampak dari kebijakan itu, anggota ABRI yang sebelumnya jadi lurah, ditarik kembali ke kesatuan.
"Nah dari sanalah, saya dipercaya jadi lurah. Saat itu saya jadi Lurah Antapani," ujarnya.
Seiring berjalannya waktu, posisi Dedi di pemerintahan terus merangkak naik. Dedi juga pernah tercatat sebagai sekcam, camat, dan sejumlah jabatan di lingkungan Pemerintah Kota Bandung.
Karir birokrasi Dedi berlanjut ke tingkat Provinsi. Tahun 2020, Dedi mulai menduduki posisi sebagai orang nomor satu di salah satu dinas Pemprov Jabar. "Juni 2020 dipercaya sebagai Kadisdik. Kemudian dipercaya juga jadi Pj Walikota Depok," katanya.