Tantangan Berat Menanti Gregoria di China Masters 2023

TANTANGAN: Gregoria Mariska Tunjung akan menghadapi tantangan berat saat tampil di China Masters 2023, usai menjuarai turnamen BWF Super 500 Kumamoto Masters 2023 di Jepang.-dokumen-pbsi

JAKARTA - Gregoria Mariska Tunjung akan menghadapi tantangan berat saat tampil di China Masters 2023. Sebagai unggulan ketujuh, pebulu tangkis berusia 24 tahun itu berpotensi bertemu sejumlah pemain papan atas.

Pada babak pertama, Jorji-sapaan akrabnya- akan meladeni jagoan Thailand, Busanan Ongbamrungphan. Meskipun rekor pertemuan lebih menguntungkan Jorji dengan lima kali menang dan tiga kali kalah, Ongbamrungphan tetap menjadi lawan sulit.

Jika menang di laga ini, Jorji akan menghadapi rintangan berat berikutnya. Tunggal putri ranking tujuh dunia itu berpotensi jumpa Nozomi Okuhara. Namun, dengan catatan rival dari Jepang itu mampu mengalahkan Hsu Wen-chi (Taiwan) di babak pertama. Tunggal putri rangking tujuh dunia lawan Jorji jika mampu mengalahkan Hsu Wen-chi.

Tak hanya itu, Jorji juga berada di jalur yang sama dengan ratu Korea Selatan, An Seyoung.

BACA JUGA:Ikatan Guru Raudhatul Athfal Majalengka Serahkan Bantuan Rp65,7 Juta untuk Palestina

Kedua pemain bisa berjumpa di perempat final jika keduanya lolos dari lawan masing-masing. China Masters 2023 sendiri digelar mulai 21 November di Shenzhen Bay Gumnasium, China. Dengan talenta lawan yang tangguh, Jorji dituntut tampil di level tertinggi untuk melangkah maju.

Sementara itu, Gregoria Mariska Tunjung menjuarai turnamen BWF Super 500 Kumamoto Masters 2023 di Jepang, Minggu (2/11), setelah unggul dengan skor 21-12, 21-12 atas Chen Yu Fei yang diwarnai laga dramatis lewat perolehan 10 poin beruntun pada gim kedua.

Gregoria tampil konsisten dan penuh kesabaran pada awal pertandingan. Reli yang dilayangkan Chen mampu dihadapi wakil Indonesia dengan telaten hingga akhirnya dimatikan dan berbuah poin. Ia pun mampu menciptakan selisih poin yang terpaut jauh dengan skor 15-8 atas Chen.

Gregoria terus memimpin atas tunggal putri peringkat ketiga tersebut, hingga akhirnya gim pertama rampung dalam 19 menit dengan kemenangan 21-12 bagi wakil Indonesia.

BACA JUGA:Sanksi Berat bagi PSS Sleman

Gim kedua berlangsung sengit. Tunggal putri China itu pun bermain lebih agresif dan berani mematikan pukulan Gregoria dari depan net.

Meski begitu, Gregoria juga tak kalah siap dengan permainan pertahanannya. Kejar mengejar poin terjadi antarpemain.

Gregoria yang semula unggul 6-4, terkejar sebanyak empat poin beruntun sehingga berbalik tertinggal menjadi 6-8. Namun Georgia mampu membaca strategi lawannya dan kembali beradaptasi untuk memberikan tekanan balik.

Usaha Gregoria membuahkan hasil positif. Saat tertinggal 11-12, dia mampu mematikan strategi Chen dan mendulang keunggulan dengan merebut 10 poin beruntun dan menutup gim kedua dengan skor 21-12.

Tag
Share