Bawaslu Intensifkan Pencegahan Potensi Kerawanan Jelang Masa Tenang

Bawaslu Kuningan, Jabar, mengintensifkan upaya pencegahan potensi kerawanan dan pelanggaran jelang masa tenang pemilu pada Minggu (11/2). -ist-radar cirebon

Bawaslu Kuningan, Jabar, mengintensifkan upaya pencegahan potensi kerawanan dan pelanggaran jelang masa tenang pemilu pada Minggu (11/2). Hal ini dilakukan sebagai respons terhadap berbagai potensi kerawanan, yang telah teridentifikasi dalam tahapan pemilu mendatang.

Ketua Bawaslu Kuningan Firman mengungkapkan, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 93 huruf b UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, lembaga tersebut berkomitmen untuk melakukan pencegahan terhadap potensi pelanggaran yang telah dipetakan. 

“Kami akan menyampaikan himbauan kepada semua pihak terkait sebagai salah satu bentuk pencegahan pelanggaran, khususnya di masa tenang,” ujar Firman.

Di masa tenang, yang didefinisikan sebagai masa di mana aktivitas kampanye dilarang, Bawaslu akan mengoptimalkan pengawasan untuk mencegah kegiatan yang melanggar ketentuan tersebut. Selain itu, Bawaslu akan melakukan patroli pengawasan, berkoordinasi dengan stakeholder untuk penertiban APK, dan mempercepat perekaman KTP Elektronik bagi pemilih pemula.

BACA JUGA:Libur Cuti Bersama, Puskesmas Panyingkiran Tetap Buka

Firman juga menekankan pentingnya koordinasi dengan KPU untuk memastikan kesiapan logistik pemilu, keakuratan daftar pemilih, dan kesiapan TPS dalam pemungutan dan penghitungan suara. “Kami meminta KPU untuk memastikan setiap Warga Negara Indonesia memiliki akses yang sama dalam menggunakan hak pilihnya,” tandasnya.

Bawaslu Kuningan juga akan memanfaatkan Sistem Informasi Pengawasan Pemilu (Siwaslu), untuk mengelola pengawasan pemilu secara lebih efektif. Hasil pengawasan akan dituangkan dalam Form A dan dianalisis untuk memastikan pemilu berjalan dengan adil dan jujur.

"Kami akan meningkatkan edukasi, kolaborasi, publikasi, dan partisipasi masyarakat dalam pengawasan pemilu. Pembukaan posko pengaduan masyarakat juga menjadi salah satu strategi, untuk mempermudah masyarakat dalam melaporkan potensi pelanggaran," ujarnya.

Dalam upaya meningkatkan pencegahan dan pengawasan, pihaknya telah menyusun strategi yang terperinci dalam menghadapi potensi kerawanan pada masa tenang, pemungutan suara, dan penghitungan suara dalam Pemilu 2024.

BACA JUGA:Minta TPS Khusus

"Semoga dengan langkah-langkah tersebut, kami berharap dapat mewujudkan Pemilu 2024 yang bersih, adil, dan demokratis, serta bebas dari berbagai bentuk pelanggaran dan kerawanan," imbuhnya.

Terlebih, ribuan pengawas pemilu bersama petugas gabungan sewilayah Kuningan melakukan apel siaga pengawas pemilu. Setidaknya ada 1.200 pengawas pemilu dari total lebih dari 3.500 pengawas yang bertugas di tingkat kecamatan, desa hingga setiap TPS.

“Karena besok akan memasuki masa tenang, kita akan optimalkan. Salah satunya penertiban APK, pengawasan terhadap money politik, dan kecurangan kecurangan yang terjadi di masa tenang,” katanya, Sabtu (10/2).

Pihaknya akan terus mengoptimalkan tugas-tugas pengawasan hingga tingkat TPS saat di lokasi pemungutan.

Tag
Share