Tekan Harga, Disperindag Gencarkan Operasi Pasar

SIDAK: Petugas dari Disperindag Kabupaten Cirebon memantau stok dan harga beras di Pasar Pasalaran, kemarin. Harga beras sudah merangkak naik.-CECEP NACEPI-RADAR CIREBON

MEMASUKI musim hujan dan menjelang Pemilu 2024, harga beras di sejumlah pasar tradisional terus merangkak naik. Di pedagang eceran, harga beras premium menyentuh harga Rp16 ribu per kilogram (kg). Kenaikan itu, tercatat paling tinggi dari tahun sebelumnya. 

Salah seorang pedagang kelontong di wilayah Kecamatan Mundu, Juned (36) mengaku, dirinya terpaksa menjual beras premium di harga Rp16 ribu ke tetangga sekitar karena harga dari pasar cukup tinggi.

“Kita hanya menjual beras premium. Minggu kemarin, harganya Rp14 ribu per kilogram. Hari Jumat (2/2), dengan kualitas beras yang sama mengalami kenaikan menjadi Rp16 ribu per kilogram,” katanya.

Menyikapi kondisi itu, Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan dan Pengendalian Barang Pokok dan Penting Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Sidik Wibowo membenarkan harga beras di Kabupaten Cirebon sedang tinggi. Namun, masing-masing pasar di Kabupaten Cirebon menjual di harga yang berbeda.

BACA JUGA:Defisit Beras, Harga Naik

“Betul sedang naik. Masing-masing berbeda jualnya. Harga beras medium ada Rp13 ribu sampai Rp13.500 per kilogram. Sedangkan yang premium, dari Rp 14 ribu sampai Rp 15 ribu per kilogram,” ungkap Sidik.

Menurut Sidik, naiknya harga beras masih disebabkan oleh dampak El Nino. Sehingga, musim tanam pun mundur dan menyebabkan produksi beras menurun. “Di tingkat penggilingannya, katanya harga gabah keringnya naik. Sebabnya masih karena dampak El Nino,” terangnya.

Lebih lanjut, dikatakan Sidik, untuk mengatasi harga beras, sejak awal Januari 2024, Pemerintah Kabupaten Cirebon melalui Disperindag sudah melakukan upaya, salah satunya dengan melaksanakan operasi pasar yang bekerjasama dengan Bulog. 

“Kita terus melakukan pemantauan harga. Kita sudah melaksanakan operasi pasar beras murah di beberapa tempat, sejak 5 Januari 2024. Beras murah dijual dengan harga Rp10.400 per kilogram ke masyarakat,” katanya.

BACA JUGA:Tahun Politik: DPRD Majalengka Pastikan Tugas dan Fungsi Tetap Berjalan

Namun, kata Sidik, setiap orang hanya bisa membeli 10 kilogram beras murah agar banyak masyarakat yang kebagian. “Bulan lalu kita sediakan 20 ton di Desa Ambulu Losari. Rabu besok (7/2) di Desa Sitiwinangun Jamblang sebanyak 10 ton,” tandasnya. 

Tidak hanya itu, sambung Sidik, Disperindag juga terus berkoordinasi dengan Bulog agar menyebarkan beras SPHP ke pasar, untuk menekan harga beras yang sedang naik. “Kita sedang koordinasi dengan Bulog supaya beras SPHP masuk pasar,” tandasnya. (cep)

Tag
Share