KCIC Siapkan SDM Masinis Lokal

Peserta calon masinis KCJB mengikuti proses pelatihan simulator kereta cepat Whoosh di Depo Tegalluar, Kabupaten Bandung, Rabu (17/1). -ist-radar cirebon

PT Kereta Api Cepat Indonesia (KCIC) memberikan pelatihan untuk calon masinis yang berasal dari KAI. Proses pelatihan ini dilakukan secara bertahap, terbagi menjadi dua batch. Sebanyak 40 orang tengah menjalani studi praktik di Depo Tegalluar, Kabupaten Bandung, sedangkan 32 orang lainnya tengah mengikuti pelatihan di Madiun.

Emir Monti, selaku Manager Corporate Communication PT KCIC, menjelaskan bahwa tujuan dari pelatihan ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan ketrampilan dari para profesional masinis untuk bisa mengoperasikan Kereta Cepat Whoosh. Harapannya, dalam satu hingga dua tahun ke depan, masinis yang mengemudikan kereta cepat berasal dari sumber daya manusia (SDM) dalam negeri (lokal). Menurut Emir, transfer pengetahuan ini merupakan bagian integral dari peningkatan kemampuan dan kualitas sistem kereta api di Indonesia.

Calon masinis yang mengikuti pelatihan ini tidaklah sembarangan, mereka memiliki pengalaman yang relatif cukup dalam bidangnya. Sebagian besar dari mereka sudah memiliki pengalaman membawa kereta selama 3.000 jam kerja atau minimal 100 ribu kilometer. 

"Artinya, semua yang dilatih adalah SDM yang berpengalaman di bidangnya," ujar Emir Monti dilansir jpnn, Rabu (17/1/2024). 

BACA JUGA:Dua Rumah Rusak Tertimpa Longsor

Peserta yang mengikuti pelatihan ini diharapkan bisa memahami konsep dalam mengoperasikan kereta api, termasuk sistem persinyalan, pengereman, dan peningkatan kecepatan.

"Karena, teknologinya berbeda jadi akan ada pelatihan baik secara teori maupun teknis untuk mengenali sistem yang ada di KCJB. Masinis diajarkan menghadapi kondisi darurat seperti cuaca atau benda asing dan cara penanganannya,” jelasnya. 

Setelah menyelesaikan masa pelatihan, para calon masinis belum dapat langsung mengemudikan kereta cepat. Mereka akan menjalani masa magang atau job training terlebih dahulu. Setelah itu, mereka akan mengikuti serangkaian tes untuk mendapatkan sertifikat masinis. Para peserta pelatihan hanya dapat menjadi masinis kereta cepat setelah berhasil lolos ujian sertifikasi yang dilakukan oleh Kementerian Perhubungan.

“Maksimal (tahun) 2025 ini sudah bisa jadi masinis. Mudah-mudahan sertifikasinya lancar yang dilakukan oleh Kementerian Perhubungan,” ucapnya. 

BACA JUGA:Lakukan Pemeliharaan, PLN Upayakan Listrik Andal Selama Arus Balik Nataru

Pelatihan tidak hanya diberikan kepada masinis, tetapi juga diberikan kepada pekerja di bidang perawatan dan pengoperasian lainnya. Pelatihan ini bertujuan agar nantinya semua pekerjaan di KCJC dapat dilakukan oleh tenaga lokal. Ini dilakukan agar mereka dapat siap dan kompeten dalam menjalankan tugasnya di masa depan. (jpnn) 

Tag
Share