Waspadai Cuaca Ekstrem, Siapkan Penanganan Bencana Banjir hingga Puting Beliung
SIAGA BENCANA: Petugas BPBD Kabupaten Cirebon langsung terjun ke lokasi bencana puting beliung di Kecamatan Mundu, beberapa waktu lalu.-DOKUMEN-RADAR CIREBON
SUMBER-Menghadapi musim hujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon telah menyiagakan personel selama 24 jam. Tidak hanya itu saja, berbagai perlengkapan evakuasi, tenda, perahu, dan lainnya juga disiagakan.
Hal itu diungkap oleh Kalak BPBD Kabupaten Cirebon, Deni Nurcahya. Dikatakannya, menghadapi musim hujan yang rawan dengan bencana, pihaknya sudah menyiagakan baik personel maupun segala perlengkapannya. Bahkan, kata Deni, kesiapsiagaan itu sudah di-SK-kan oleh bupati Cirebon.
“SK Siaga dari Pak Bupati sudah ada sampai 30 April 2024. Personel ada, piket siaga 24 jam, memantau kalau ada bencana,” katanya.
Dijelaskan Deni, bencana paling rawan adalah banjir, dimana cuaca ekstrem terjadi pada bulan Februari dan Maret. Diakuinya, Kabupaten Cirebon rentan sekali terhadap bencana banjir. Karena itu, pihaknya memetakan titik yang sebelumnya pernah banjir. Bila melihat tahun sebelumnya, titik banjir terjadi di Mekarsari dan Gunungsari, Kecamatan Waled.
BACA JUGA:Pastikan Program Penanganan Stunting Terus Berjalan
“Waled biasanya terjadi karena luapan Sungai Ciberes. Itu kan bisa dimitigas dengan cara normalisasi sungai. Sudah dilakukan juga sebelum musim penghujan. Mudah-mudahan tidak lagi banjir,” katanya.
Lebih lanjut, dikatakan Deni, daerah lainnya yang menjadi titik rawan banjir adalah Dawuan, Kecamatan Tengatani. Menurutnya, penyebab banjirnya pun sama yakni karena sungai. Selain itu, titik banjir juga ada di jalan Raya Arjawinangun menuju Bayalangu. “Bisa dimitigasi penyebabnya, yakni karena luapan sungai,” jelasnya.
Selain banjir, kata Deni, bencana yang terjadi adalah angin puting beliung. Bencana angin kencang ini, ungkap Deni, sudah terjadi dua kapi pada bulan Januari 2024 ini, yakni di Mundu dan Susukan. “Untuk kerusakan dari bencana tersebut tidak parah,” ujarnya.
Menurut Deni, angin puting beliung adalah bencana yang paling susah untuk diantisipasi. Karena datang secara spontan, tidak ada yang tahu ada dimana dan kemana.
BACA JUGA:Penerapan SPBE Raih Predikat Sangat Baik
“Kita tidak bisa petakan, susah diprediksi angin puting beliung. Tapi biasanya terjadi di rumah yang dekat dengan sawah. Waktunya terjadinya sore hari, sebelum hujan. karena angin puting beliung itu perubahan cuaca panas ke dingin,” tandasnya. (cep)