Pasca Karhutla, Sedekah Alam Tanam 1000 Pohon di Goa Kejayaan

Penanaman 1.000 pohon menjadi bagian dari kegiatan rutin aksi sosial yang diberinama Sedekah Alam.-dokumen -istimewa

MAJALENGKA - Kegiatan "Sedekah Alam" Season 4,  yang  digelar Kelompok Mitra Pariwisata Gunung Ciremai (MPGC) Bumi Perkemahan Curug Leles  menebar sebanyak 1.000 bibit pohon endemik untuk ditanam, tepatnya di daerah Goa Kejayaan dan sekitar mata air.

Kelompok masyarakat di Desa Penyangga Taman Nasional Gunung Ciremai,  melakukan melestarikan keanekaragaman hayati ini, sebagai bagian dari restorasi lingkungan pasca karhutla. 

Kegiatan MPGC Bumi Perkemahan Curug Leles Desa Padaherang Kecamatan Sindangwangi Kabupaten Majalengka ini, menjadi bagian dari kegiatan rutin aksi sosial.  Ketua MPGC Curug Leles Dedi Sunadi menjelaskan, kegiatan penanaman kali ini, MPGC mengundang sekitar 500 orang, dari berbagai elemen masyarakat, pecinta alam, pramuka, pemerintah desa, kelompok tani hutan, termasuk KTH Silihwangi Majakuning, Relawan MPA atau Masyarakat Peduli Api, MPP, komunitas, BTNGC dan TNI-Polri.

BACA JUGA:Viral Mi Berbelatung Dianggap Selesai, Simak Penjelasan Kapolres Cirebon Kota

Dedi melanjutkan, upaya penanaman ini menjadi wujud kepedulian dan inisiatif warga pasca peristiwa karhutla di kawasan ini. Tepatnya di musim kemarau 2023 lalu. Masyarakat sekitar sangat prihatin, saat terjadi kebakaran hutan. Padahal, di Lokasi yang sama telah ditanam bibit pepohonan pada acara yang sama, Sedekah Alam Season III.

"Pohon dari penanaman sebelumnya kering semua, akibat kebakaran hutan. Tadi kita ganti 1.000 pohon lagi. Semoga tak ada bencana kebakaran hutan di masa mendatang. Jika terjadi kebakaran, masyarakat desa sekitar dari berbagai kelompok selalu siaga melakukan pemadaman, " jelasnya.

Dedi juga mengungkapkan sejumlah harapan kepada pemerintah pusat dan BTNGC.  Di antaranya warga sangat memerlukan bantuan untuk membuat embung air di daerah rawan kebakaran tersebut. Keberadaan embung dinilai sangat penting, dalam membantu ketersediaan air untuk pemadaman, jika ditemukan titik api, dan sejumlah manfaat ekologi.

BACA JUGA:Sorlip Surat Suara di Kabupaten Cirebon, Ditemukan 2.365 Kondisi Rusak

Disebutkannya, hutan di sekitar Goa Kejayaan, dan Blok Curug Leles dikenal secara turun temurun oleh warga setempat, sebagai hutan adat. Yaitu hutan yang wajib dijaga, tradisi para pendahulu, meskipun lahan tersebut sekarang milik taman nasional. Di sini terdapat sumber mata air, manfaatnya  dirasakan hingga sekarang.

"Area karhutla di kemarau 2023 sangat luas. Diduga ada kelalaian manusia juga, karena diketahui Kawasan Taman Nasional berbatasan dengan desa-desa penyangga, berbatasan dengan tanah warga. Mungkin ada yang membersihkan kebun, hingga api merambat, karena lingkungan kering saat kemarau,” ungkapnya.

Tak jauh dari lokasi penanaman pohon, terdapat Wisata Bumi Perkemahan Curug Leles. Dibuka sejak tahun 2013, berkonsep wisata edukasi dan bumi perkemahan, bisa disebut lokasi favorit kemping di Kawasan TNGC seluas 2 hektare lebih yang kini dikelola Kelompok Masyarakat dari MPGC.

BACA JUGA:Soal Atap SMPN 2 Greged Ambruk, DPRD Perlu Panggil Disdik dan Pelaksana

Kehadiran wisata buper, sangat membangkitkan ekonomi masyarakat, juga menghasilkan pendapatan bagi desa, Pemerintah Kabupaten Majalengka, maupun pusat."Para pengunjung banyak yang puas kemping di sini, Karena di antaranya ada yang berulang kali datang lagi ke sini. Mereka terkesan dengan fasilitas dan view di kawasan Buper, terdapat hamparan kebun pinus, panorama curug, juga tersedia kolam bagi anak. Dan, terdapat aliran Sungai Leles, airnya sangat jernih," jelas Dedi yang akrab disapa Kang Tato.

Di momen Sedekah Alam Season IV, pihaknya berharap dukungan pemerintah melalui pihak terkait, melalui aksinyata, melakukan penanaman khusus di kawasan rawan kebakaran di sekitar Goa Kejayaan. Lebih dari sekadar menyaksikan acara pembukaan saja.

Tag
Share