Setia Itu Nikmat

Ilustrasi-Valentin Antonucci-Pexels

Oleh: Mohammad Rivaldy

BELAKANGAN ini viral kisah-kisah ketidaksetiaan antar sesama individu. Kami tidak ingin menjelaskan tentang siapa individu-individu tersebut, karena keviralan itu mungkin sudah pernah didengar, dilihat, atau dibaca oleh para pembaca budiman dari berbagai sumber baik itu dari televisi, Instagram, Twitter, ataupun media-media lainnya.

Ketidaksetiaan (perselingkuhan) merupakan salah satu isu penting dalam suatu hubungan. Dilansir dari berbagai sumber, hasil survei JustDating menunjukkan bahwa 40 persen laki-laki dan perempuan di Indonesia mengaku pernah mengkhianati pasangannya.

Indonesia menduduki peringkat kedua sebagai negara di Asia dengan kasus ketidaksetiaan terbanyak berdasarkan persentase tersebut. Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan ketidaksetiaan, baik dari internal maupun eksternal. 

Faktor internal meliputi komunikasi yang buruk, ‘ketidakpuasan’, serta gangguan mental seperti kecemasan, depresi, atau narsisme. Sementara itu, faktor eksternal yang dapat menyebabkan perselingkuhan meliputi tekanan pekerjaan, kehidupan sosial yang bebas, dan adanya kesempatan.

BACA JUGA:Misi Wataru Endo Mengecewakan Juergen Klopp dengan Membantu Jepang Membidik Piala Asia 2023

Mereka yang melakukan ketidaksetiaan itu mungkin tidak berpikir panjang akan dampak yang ditimbulkannya. 

Ketidaksetiaan dapat menimbulkan dampak negatif yang signifikan bagi hubungan, baik secara fisik maupun emosional. Dampak fisik dari perselingkuhan meliputi gangguan kesehatan fisik (stres, sakit kepala, gangguan pencernaan), kehamilan yang tidak diinginkan, serta meningkatkan risiko penularan penyakit menular HIV/AIDS, sifilis, dan gonore. Sementara itu, dampak emosional dari ketidaksetiaan meliputi sakit hati, kesedihan, kekecewaan, ketidakpercayaan, dan keputusasaan.

Ketika kami sedang berjalan di persimpangan jalan, kami melihat dan membaca sebuah baliho besar. Baliho tersebut mengiklankan salah satu varian produk rokok ternama di Indonesia. 

Produk rokok tersebut memiliki tagline “Setia itu Nikmat”. Kami merasa tagline itu begitu relate dengan isu ketidaksetiaan yang terjadi akhir-akhir ini. Kesetiaan merupakan antitesis dari ketidaksetiaan. Kesetiaan. Satu kata sederhana, namun sarat makna dan kekuatan. Ia ibarat benang emas yang menenun indah berbagai aspek kehidupan, mulai dari cinta, persahabatan, hingga pengabdian pada prinsip dan cita-cita. 

BACA JUGA:Pesta Spektakuler di Piala Afrika 2023, Pembukaan yang Memukau dengan Kemilau Budaya Pantai Gading

Di mana ada kesetiaan, di situ ada kepercayaan, ada keteguhan, ada kenyamanan, dan sebuah rasa aman yang tak ternilai.

Kesetiaan merupakan sebuah konsep yang memiliki arti mendalam dalam konteks hubungan interpersonal. Baik dalam hubungan percintaan, persahabatan, hubungan profesional, maupun prinsip dan cita-cita, kesetiaan menjadi suatu nilai yang membentuk dasar kepercayaan dan kestabilan. 

Dalam ranah cinta, kesetiaan bukanlah sekadar "tidak selingkuh". Ia meliputi komitmen yang tulus, keterbukaan hati dan pikiran, kepekaan terhadap perasaan pasangan, serta kesediaan menghadapi suka dan duka bersama. Kesetiaan adalah menjaga nyala ‘api’ terus membara, bukan dengan menutup jendela terhadap dunia, melainkan dengan memilih untuk selalu kembali ke pelukan yang sama, meski godaan di luar sana begitu menggoda.

Tag
Share