Peristiwa Atap SMPN 2 Greged: Bunyi Kretek, Begitu Mau Dicek Tiba-tiba Ambruk

Kepala Disdik Kabupaten Cirebon Ronianto SPd MM saat mengecek lokasi kejadian.-deny hamdani-radar cirebon

CIREBON- Peristiwa ambruknya atap bangunan SMPN 2 Greged, Kabupaten Cirebon, merupakan peristiwa serius. Saat atap itu ambruk, ruang kelas sedang penuh siswa. Ada 32 siswa yang sedang mengikuti kegiatan belajar mengajar.

Kepala SMPN 2 Greged, Heriyanto, menceritakan kronologi ambruknya atap pada dua ruang kelas di sekolah tersebut.

“Sebelum ambruk, ada suara kretek sehingga ada 4 guru keluar ruangan. Mereka langsung ngecek ke belakang. Tapi baru berapa Langkah, tiba- tiba ambruk," ujarnya, Jumat 12 Januari 2024.

“Saat saya keluar dari ruang guru, tiba-tiba ada suara ambruk. Langsung saya lari masuk ke ruangan tersebut. Alhamdulillah siswa kita yang ada di situ masuk kolong meja. Semuanya berlindung," ujarnya kepada Radar Cirebon.

BACA JUGA:Bupati Cirebon: Baru Saja Pataraksa, Sekarang Atap Sekolah

Heri mengatakan, siswa memang langsung berlindung di bawah meja belajar. “Jadi siswa yang ada di bagian belakang dan tengah itu langsung ke kolong meja. Kalau siswa yang ada di dekat pintu langsung keluar kelas," ujarnya.

Namun, menurut Heri, ada 6 siswa yang mengalami luka-luka. “Ada enam orang siswa dan siswi yang alami luka-luka. Alhamdulillah sekarang sudah dibawa pulang ke rumah masing-masing. Semuanya luka ringan. Jumlah siswa yang ada di dalam kelas itu ada 32 siswa," tuturnya.

Heri menjelaskan, dua ruang yang atapnya ambruk yakni ruang kelas untuk KBM dan ruang guru. "Jadi yang ambruk itu adalah satu ruang kelas KBM dan satu ruang guru," ungkapnya.

Ia mengatakan ada empat ruang kelas lainnya di SMPN 2 Greged yang dikosongkan karena atapnya dalam kondisi bergelombang dan rawan ambruk. “Kalau total dengan yang ambruk, berarti ada enam ruang kelas yang tidak digunakan sekarang," ujarnya.

BACA JUGA:Atap SMPN 2 Greged Diduga Asal-asalan, Ambruk Melukai 6 Siswa

Tapi, sambungnya, meskipun ada enam ruang kelas yang tidak digunakan, KBM masih bisa berlangsung karena ada ruang multimedia yang akan dipakai untuk kelas, termasuk menggunakan ruang UKS. “Kita ini total ada 15 ruang kelas, yang terpakai 9 ruang kelas," pungkasnya. (den)

Tag
Share