Atap SMPN 2 Greged Diduga Asal-asalan, Ambruk Melukai 6 Siswa

Atap sekolah SMPN 2 Greged, Kabupaten Cirebon, ambruk saat kegiatan belajar mengajar (KBM) pada Jumat pagi, 12 Januari 2024.-deny hamdani-radar cirebon

CIREBON- Renovasi atap sekolah pada SMPN 2 Greged, Kabupaten Cirebon, diduga tidak sesuai perencanaan. Atap pun ambruk. Peristiwa terjadi saat siswa sedang mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) pada Jumat pagi, 12 Januari 2024. Ada 6 siswa mengalami luka-luka dan harus dilarikan ke puskesmas guna mendapatkan perawatan medis.

Data yang dihimpun Radar Cirebon, dua ruang kelas yang atapnya ambruk merupakan bangunan yang baru direnovasi pada Oktober 2022 dengan anggaran Rp188 juta.

Kepala Disdik Kabupaten Cirebon H Ronianto SPd MM mengaku prihatin dengan ambruknya atap ruang kelas SMPN 2 Greged. “Kejadian pukul 9. Kita prihatin sekali sampai terjadi seperti ini. Ada korban enam siswa, tapi mereka sudah kembali ke rumah masing-masing," tuturnya saat dijumpai Radar Cirebon di lokasi kejadian.

Ia mengungkapkan, dugaan penyebab ambruknya atap ruang kelas dimungkinkan karena kesalahan perencanaan.

BACA JUGA:Dimulai, Navy Open Tournament Piala Danlanal Cirebon 2024

“Dugaan penyebab kami mungkin karena konstruksinya pakai baja ringan tapi gentengnya gunakan genteng beton atau genteng merah yang terbuat dari tanah sehingga bebannya mungkin tidak sebanding. Apalagi malam hujan besar. Akan kita evaluasi untuk perencanaan selanjutnya," tutur Ronianto.

Masih kata Ronianto, pihaknya sebenarnya sudah melarang menggunakam genting beton jika konstruksi baja ringan. “Kami sudah melarang memakai genteng beton kalau konstruksinya itu baja ringan. Kalau pakai baja ringan, maka gentengnya harus genteng metal sehingga bebannya tidak terlalu berat," ujarnya.

Ia pun membenarkan bahwa dua ruang kelas yang atapnya ambruk tersebut merupakan hasil renovasi bangunan pada bulan Oktober tahun 2022. Kensati demikian, pihaknya belum bisa memastikan penyebab atap ambruk. “Para ahli yang akan melihat seperti apa," ujarnya.

Pihaknya pun berencana melakukan evaluasi dan akan memanggil pihak yang melakukan renovasi. Masih kata Ronianto, SMPN 2 Greged termasuk sekolah yang banyak mengalami kerusakan pada ruang kelas.

BACA JUGA:Miliki All New NMax 155 dengan Angsuran Murah

Sementara Bupati Cirebon Drs Imron MAg memantau penanganan atap sekolah ambruk itu melalui video call dengan Kadisdik Ronianto.

“Dai penjelasan Kadisdik, ada 6 siswa yang terluka akibat atap bangunan ambruk. Tapi 6 siswa itu sudah pulang setelah mendapat penanganan medis," kata Imron.

Menurut Imron, ambruknya atap sekolah lantaran baja ringan tak kuat menahan genteng merah yang terbuat dari tanah. Harusnya, konstruksi baja ringan itu menggunakan genteng yang ringan.

BACA JUGA:Rekrutmen ASN Bisa Lebih dari Sekali dalam Setahun

Tag
Share