Masih Kesal Gapura Pataraksa Ambruk, Bupati Imron : Ini Memalukan dan Tamparan Bagi Pemkab Cirebon

Soal ambruknya gapura alun-alun Pataraksa, Bupati Cirebon Drs H Imron M.Ag mengaku sangat kecewa dan Ini tamparan bagi pemerintah daerah.-dokumen -Radar Cirebon

CIREBON- Bupati Cirebon Drs H Imron M.Ag kembali mengungkapkan kekesalanya terhadap robohnya gapura alun-alun Pataraksa yang berada di depan kantor bupati, Sumber beberapa waktu lalu.

Kejadian robohnya gapura,  berdampak besar bagi pembangunan Kabupaten Cirebon yang mendapatkan support anggaran dari Pemprov Jabar. Apalagi alokasi pembangunan Alun-alun Pataraksa bersumber dari APBD Provinsi Jabar sebesar Rp15 miliar lebih. 

“Yang kasihan itu kepala dinas. Kita sudah panggil kadisnya (Kadis LH). Minta penjelasan. Saya tanya, katanya ada oknum DPRD di balik proyek tersebut. Tapi setelah dicek di PT itu, tidak tertera," terang Bupati Imron. 

Ia minta kasus robohnya gapura alun-alun Pataraksa tersebut diusut tuntas dan dirinya sangat  kecewa dengan hasil revitalisasi itu. Karenanya, proyek bermasalah itu, harus diaudit. Jangan sampai kecolongan.

“Yang disesalkan, kenapa pengawasan ini sampai kecolongan. Ceroboh sekali. Sebagai bupati, saya sangat kecewa. Ini tamparan bagi pemerintah daerah. Kok bisa-bisanya proyek di depan kantor Bupati, DPRD, dan Kejaksaan, serta instansi lainnya, roboh. Ini pemborong mikir gak?,” kesal Imron, Rabu 10 Januari 2024. 

BACA JUGA:Jemput Bola Perekaman eKTP di SMA Negeri 9 Kota Cirebon

Imron juga mengatakan bahwa jawaban dari pelaksana proyek mengenai ambruknya gapura karena adanya gempa di Sumedang, sangat tidak masuk akal. “Masuk akal gak? Yang lain gak kaya gitu. Ini ujug-ujug alasannya gitu (karena gempa Sumedang). Pas dilihat di lapangan waktu itu, dari materialnya, memang terlihat asal-asalan," tuturnya. 

Wajar, kata Imron, kasus tersebut harus diusut tuntas. Sampai saat ini pun ia masih menunggu laporan audit Inspektorat. Apalagi, tidak ada pendampingan dari APH dalam pelaksanaan proyek itu. Pun tidak meminta pendampingan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) yang paham konstruksi. 

“Kita pantau terus sampai tuntas. Bukan persoalan masih masa pemeliharaan, ini memalukan. Di depan mata. Asumsinya masyarakat pasti proyek di depan pusat pemerintahan saja seperti itu, gimana yang tidak terlihat. Padahal, kita bangga punya ikon baru di pusat pemerintahan. Tapi ikon itu jadi viral karena robohnya bangunan gapura,” tandas Imron.(**)

 

 

 

 

 

Tag
Share