Pembangunan Jalan Lingkar Ciledug Ditunggu Warga

Perlu ada jalan alternatif untuk mengurai kemacetan jalan utama di Kecamatan Ciledug yang mencapai 7 kilometer (km)-dokumen -istimewa

CILEDUG- Perlu ada jalan alternatif untuk mengurai kemacetan jalan utama di Kecamatan Ciledug yang mencapai 7 kilometer (km). Dimana titik awal kemacetan itu dari Bunderan Jatiseeng sampai Terminal Ciledug di Desa Ciledug Tengah.

Sehingga rencana pembangunan Jalan Lingkar Ciledug sangat disambut baik warga, tidak terkecuali Kuwu Desa Jatiseeng, Soemarno. "Kemacetan di Kecamatan Ciledug semakin parah setiap tahunnya.Terlebih lagi semakin banyak pabrik bermunculan di Kecamàtan Pabedilan. Tentu, Kecamatan Ciledug terkena dampak kemacetan yang lebih parah,” ujar Kuwu Desa Jatiseeng, Soemarno.

Sehingga, Soemarno menegaskan, sangat diperlukan jalan alternatif untuk mengurai kemacetan di jalan utama Kecamatan Ciledug.“Memang perlu jalan alternatif, sehingga seluruh kendaraan tidak dibebankan di jalan utama saja,” katanya.

BACA JUGA:Mayoritas Pelanggaran Konten Internet Gunakan Media Instagram

Pembangunan Jalan Lingkar Ciledug, menurut Soemarno, sangat diharapkan untuk mengurai kemacetan di Ciledug. “Walaupun Jalan Lingkar Ciledug ini tidak melewati Desa Jatiseeng, namun saya sangat setuju, karena diharuskan ada jalan alternatif,” ujarnya.

Terpisah, Tokoh Masyarakat Ciledug, Anugerah Raharjo SPd mengatakan, pihaknya sangat setuju dengan pembangunan Jalan Lingkar Ciledug. Namun, kata Anugerah, harus ada penanganan kemacetan untuk jangka pendek sekarang ini.

Salah satunya, Anugerah menyarankan, agar Dishub Kabupaten Cirebon menerapkan lalu lintas satu arah di jalan tipe provinsi di Ciledug. “Saran saya, dijadikan satu arah. Jadi dari arah Losari itu nantinya lewat jalan tipe provinsi di depan Pasar Ciledug, sedangkan sebaliknya itu lewat jalan tipe 3C kabupaten lewat Jatiseeng, Stasiun Kereta Api. Menurut saya itu cara yang cocok untuk jangka pendeka saat ini,” ujarnya.(**)

 

Tag
Share