Bulan Suci Ramadan: Santri Pondok Pesantren Darurrohmah Fokus Mengaji dan Memperkuat Ilmu Agama

Selama bulan suci Ramadan, hafalan Alquran dari santri Pondok Pesantren Darurrohmah menjadi prioritas utama.-istimewa-
CIREBON - Bulan Suci Ramadan 1446 Hijriah telah tiba, membawa suasana yang penuh berkah dan kegiatan spiritual di berbagai tempat, terutama di kalangan santri. Di saat para siswa belajar di rumah, para santri Pondok Pesantren Darurrohmah di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, justru menjalani kegiatan yang semakin padat, dengan fokus utama pada mengaji.
Selama bulan Ramadan, para santri pesantren di Desa Kertasari Kecamatan Weru ini diarahkan untuk meningkatkan hafalan Alquran serta mempelajari kitab kuning.
BACA JUGA:Warga Cirebon Beralih ke BBM Swasta Meski Harga Naik dan Antre Panjang
Pengasuh Pondok Pesantren Darurrohmah H Warso Winata, menyatakan bahwa berbagai kegiatan tambahan ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman dan penguasaan ilmu agama di kalangan santri. "Selama bulan suci Ramadan, hafalan Alquran dari santri menjadi prioritas utama. Selain itu, pentingnya pembelajaran mengenai kitab kuning juga sangat ditekankan, karena ini merupakan bagian dari kurikulum yang kami terapkan," kata Warso.
Kitab kuning dalam konteks pendidikan agama Islam merujuk pada buku-buku tradisional yang berisi pelajaran agama, yang umumnya diajarkan di pondok pesantren. Materi yang tercakup dalam kitab kuning meliputi hadis, tafsir, ilmu Alquran, fikih, akidah, akhlak, tata bahasa Arab, hingga ilmu sosial dan kemasyarakatan. Menurut Warso, tidak semua pesantren menerapkan kurikulum kitab kuning, yang mungkin disebabkan oleh pertimbangan tingkat kesulitan dalam membaca dan memahami teks-teks tersebut.
"Diperlukan pemahaman khusus terhadap bahasa Arab agar santri dapat membaca kitab kuning dengan lancar. Namun, Pondok Pesantren Darurrohmah memiliki metode khusus yang telah terbukti efektif," lanjutnya.
Pertama-tama, santri diharuskan untuk menguasai kemampuan berbahasa Arab. "Maksudnya, mereka harus tahu cara menulis, membaca, dan mengartikan bahasa Arab, karena teks dalam kitab kuning biasanya ditulis dalam bentuk gundul tanpa harakat," jelas Warso.
Setelah dasar kemampuan bahasa Arab dikuasai, santri kemudian akan mempelajari isi dari kitab kuning tersebut. Meskipun ada tingkat kesulitan yang tinggi dalam membaca dan menghafal kitab kuning, pendekatan ini dipercaya dapat membantu para santri dalam memahami berbagai ilmu agama dengan lebih mendalam. "Dengan demikian, pemahaman terhadap agama dapat dilakukan secara lebih komprehensif," ujar Warso.
Selain kegiatan mengaji, Pondok Pesantren Darurrohmah juga melaksanakan kegiatan Ramadan lainnya yang tidak kalah penting dalam mendalami agama Islam. "Kami juga mengadakan tadarus yang wajib, kultum, dan kegiatan belajar mengajar secara rutin," katanya.
Lebih lanjut, Warso menyatakan bahwa Ponpes Darurrohmah berpegang pada prinsip untuk menyeimbangkan pengembangan keterampilan dengan pemahaman agama di kalangan santri. "Kami memberikan pelatihan mulai dari olahraga, public speaking, desain, pemrograman, dan banyak lagi," jelasnya.
"Karena sebagai manusia, kita perlu memiliki kemampuan yang berkualitas di dunia ini, sekaligus mempersiapkan bekal untuk kehidupan di akhirat kelak," ucapnya.
Dengan pendekatan integratif yang diusung, diharapkan para santri tidak hanya menjadi cendekiawan dalam ilmu agama, tetapi juga mampu bersaing dan berkontribusi dalam kehidupan nyata dengan keterampilan yang relevan di era modern.