Warga Cirebon Beralih ke BBM Swasta Meski Harga Naik dan Antre Panjang

Pengendara roda dua dan empat antre untuk membeli BBM Shell di SPBU Kesambi, Kota Cirebon, Minggu (2/3/2025).-khoirul anwarudin-radar cirebon
CIREBON- Warga Cirebon tetap membeli bahan bakar minyak (BBM) Shell meski harganya sudah naik sejak 1 Maret 2025. Antrean kendaraan pun mengular di SPBU Shell di wilayah Cirebon. Bahkan terjadi pada Minggu (2/3/2025). Lajur untuk roda dua maupun roda empat, antreannya sama panjangnya.
Warga beralih ke BBM swasta, tidak terlepas dari adanya korupsi ekspor-impor minyak mentah dan produk kilang di Pertamina dan kini ditangani Kejagung. Terlebih menyeruaknya isu Pertamax oplosan, membuat warga mulai beralih ke SPBU swasta.
Pantauan Radar Cirebon, setidaknya ada dua SPBU Shell yang terpantu terjadi antrean kendaraan. Yakni di SPBU Jalan Ciremai Raya dan SPBU di Kesambi depan RS Ciremai.
Salah satu pengendara, Riki (30), mengaku telah beralih dari BBM Pertamax yang dijual Pertamina ke BBM milik Shell lantaran kecewa dengan adanya kasus megakorupsi yang terjadi di Pertamina. “Sebelumnya pakai Pertamax itu biar tidak menggunakan BBM subsidi (Pertalite). Kan selama ini, pejabat sering ngataian yang pake BBM subsidi itu beban APBN. Tapi yang terjadi malah pada dikorupsi," ujar Riki dengan nada kecewa.
BACA JUGA:Efisiensi Anggaran Pemkab Cirebon: Sasaran Utama Mamin dan Perjadin
Lebih lanjut, Riki mengaku tidak masalah meskipun harga Shell naik, dan ia pun harus mengantre cukup panjang di SPBU Shell. "Tidak masalah, pelayanan di sini juga bagus kok," katanya.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Abu Bakar. Dia mengaku kecewa saat mengetahui kasus korups yang kerugiannya ditaksir ratusan triliun rupiah tersebut. Selain kekecewaanya terkait dengan adanya masalah korupsi, ia menilai bahwa perilaku mengoplos BBM juga telah merugikan konsumen. Hal itu, disebutnya sama dengan membohongi masyarakat
Sebab selama ini, dirinya mengaku cukup telaten dalam menjaga performa kendaraannya dengan hanya menggunakan BBM dengan RON 92 atau yang lebih tinggi. “Saya merasa khawatir karena selama ini saya menggunakan Pertamax. Tidak pernah sekalipun saya pakai Pertalite. Tapi kalau yang kita dapatkan Pertalite, jelas merasa kecewa," katanya.
Sementara itu, Shift Manager Shell Kesambi Cirebon Rizky Hidayat mengakui kenaikan pelanggan terjadi di Shell Kesambi Cirebon sejak Rabu sore, 26 Februari 2025. Di hari itu, kata Rizky, jumlah bahan bakar yang terjual mencapai 13 ribu liter.
BACA JUGA:Biro Wisata di Wilayah Jateng Tak Mau Layani Perjalanan ke Jawa Barat
Kemudian hari Kamis, 27 Februari 2025, penjualan bahan bakar mencapai 17 ribu liter. Lalu pada Jumat 28 Februari 2025, antrean pelanggan sudah mulai terjadi sejak pukul 07.00 WIB. Bahan bakar pun ludes di pukul 10.00 WIB. “Sebelumnya, di hari biasa penjulan bahan bakar hanya berkisar 8 ribu hingga 9 ribu liter per hari," jelasnya saat dihubungi Radar Cirebon pada Jumat lalu (28/2/2025).
Antrean yang terjadi, untuk kendaraan roda empat maupun roda dua. "Peningkatan drastis. Pengguna motor juga terjadi, biasanya mayoritas pelanggan Shell adalah kendaraan roda empat, tapi kini mulai banyak roda dua," ungkapnya.
Ada tiga jenis bahan bakar minyak di SPBU Shell Kesambi. Yakni Shell Super, Shell V-Power, dan Shell V-Power Diesel. Sebagian besar pelanggan di Shell Kesambi Cirebon banyak yang memilih menggunakan Shell Super. "Shell Super menjadi bahan bakar yang paling banyak dibeli, rata-rata pengguna baru memilih bahan bakar jenis ini," jelasnya.
PERTAMINA DAN KEJAGUNG SUDAH KLARIFIKASI