Atasi Eceng Gondok, Pemdes Surakarta Surati BBWS
Eceng gondok selalu memenuhi sungai Asem Jajar di Desa Surakarta Kecamatan Suranenggala.-dokumen -istimewa
CIREBON- Tumbuhan eceng gongok kerap kali memenuhi sungai Asem Jajar, padahal pihaknya bersama warga sudah sering kerja bakti membersihkan eceng gondok tersebut. Akan tetapi, eceng gondok dengan cepat muncul kembali di sungai. Sungai Asem Jajar di Desa Surakarta Kecamatan Suranenggala memang banyak dipenuhi eceng gondok. Akibatnya, aliran sungai tersendat, hal tersebut berpotensi menyebabkan banjir di Desa Surakarta.
Kuwu Desa Surakarta Kuryati mengatakan, saat ini sudah memasuki musim hujan. Sudah kami bersihkan melalui kerja bakti, tetapi (eceng gondok) muncul lagi dan muncul lagi. Keberadaan eceng gondok yang memenuhi Sungai Asem Jajar sangat mengganggu aliran air sungai sehingga aliran sungai tersendat. Dengan tersendatnya aliran sungai ini, sambungnya, dikhawatirkan akan berdampak banjir jika terjadi hujan lebat.
“Tahun kemarin itu sampai menyebabkan banjir, untungnya belum sampai masuk keperumahan warga,” ujarnya.
BACA JUGA: Bawaslu Indramayu Catat 12 Jenis Logistik Sudah Terpenuhi
Sedangkan jika musim kemarau, lanjut Kuryati, sangat berimbas kepada pertanian. “Sungai ini kan mengalirkan air sawah, tetapi karena dipenuhi eceng gondok, sehingga air enggak bisa mengalir kesawah,” ungkapnya.
Ditegaskan Kuryati, pihaknya sudah berulang kali membersihkan eceng gondok ini tetapi cepat kembali memenuhi sungai. Melihat kondisi itu, kata Kuryati, pemdes secara resmi sudah mengirimkan surat kepada BBWSCC untuk penanggulangan eceng gondok ini agar tidak berlarut-larut sehingga tidak menimbulkan musibah bencana alam. “Tetapi dari BBWS belum ada respons, jadi kami bingung dengan kondisi seperti ini,” katanya. (**)