Pekerja Perempuan di Sektor Kesehatan

Ilustrasi pekerja perempuan sektor kesehatan.-istimewa-
Oleh: Mukhammad Alwani*
DI tengah ketegangan dan tantangan yang dihadapi, pekerja perempuan di sektor kesehatan muncul sebagai pahlawan yang tak terduga.
Keterlibatan mereka tidak hanya menyelamatkan nyawa, tetapi juga menyoroti isu ketidaksetaraan gender yang telah lama ada.
Dalam konteks ekonomi politik global, kita perlu memahami dampak yang dialami oleh pekerja perempuan di sektor ini pasca-pandemi dan apa yang bisa dilakukan untuk menciptakan masa depan yang lebih adil.
BACA JUGA:Haruskah Kuliah di Luar Negeri?
Selama pandemi, data menunjukkan bahwa hampir 70 persen tenaga kesehatan adalah perempuan.
Mereka berjuang di garis depan, berhadapan langsung dengan risiko infeksi, jam kerja yang panjang, dan tekanan emosional yang luar biasa.
Namun, meski kontribusi mereka sangat signifikan, banyak pekerja perempuan di sektor kesehatan yang mengalami tantangan berat, mulai dari kurangnya dukungan hingga pengabaian dalam pengambilan keputusan.
Salah satu dampak paling mencolok dari pandemi adalah meningkatnya beban kerja. Banyak pekerja kesehatan perempuan terpaksa mengambil jam kerja tambahan tanpa imbalan yang setimpal.
BACA JUGA:Giliran Warga Jungjang Wetan Aksi Unjuk Rasa
Mereka sering kali harus menyeimbangkan pekerjaan dengan tanggung jawab rumah tangga, yang semakin berat di masa krisis.
Hal ini tidak hanya mengganggu kesejahteraan fisik dan mental mereka, tetapi juga mengurangi efisiensi dan produktivitas.
Dalam banyak kasus, pekerja perempuan juga menghadapi stigma dan diskriminasi. Mereka sering kali dianggap kurang mampu untuk memegang posisi kepemimpinan, meskipun banyak dari mereka memiliki kualifikasi dan pengalaman yang memadai.
Ketidakadilan ini memperburuk ketidaksetaraan gender yang ada di sektor kesehatan. Menurut laporan dari berbagai organisasi internasional, peningkatan keterwakilan perempuan dalam posisi kepemimpinan dapat membawa perubahan positif dalam kebijakan yang lebih inklusif dan responsif terhadap kebutuhan tenaga kerja.