Petani Keluhkan Kelangkaan Pupuk
Anggota DPRD Kuningan dari Fraksi Golkar Raka Maulana Wijaya menyampaikan hasil kegiatan reses perdananya yang berlangsung pada Desember 2024 di wilayah Dapil 5.-ist-radar cirebon
Anggota DPRD Kuningan dari Fraksi Golkar Raka Maulana Wijaya menyampaikan hasil kegiatan reses perdananya yang berlangsung pada Desember 2024 di wilayah Dapil 5. Dalam reses tersebut, Raka menyerap berbagai aspirasi masyarakat terutama dari kalangan petani, yang menghadapi masalah serius terkait kelangkaan pupuk serta berharap adanya langkah konkret dari pemerintah untuk mensejahterakan petani di daerah.
"Reses ini menjadi momen penting bagi saya untuk mendengar langsung harapan dan persoalan masyarakat, khususnya di Dapil 5. Aspirasi yang disampaikan masyarakat meliputi berbagai sektor, mulai dari infrastruktur, pendidikan, kesehatan, hingga pertanian," ujar legislator muda, Raka Maulana Wijaya, Senin (6/1).
Salah satu poin utama yang menjadi perhatian adalah kelangkaan pupuk, yang saat ini dirasakan hampir seluruh petani di Kuningan. Menurut Raka, masalah ini sangat mendesak dan membutuhkan perhatian serius dari pemerintah daerah maupun pusat.
"Kami berharap pemerintah baru di tahun 2025, baik di tingkat nasional maupun daerah, dapat memberikan solusi konkret terkait permasalahan ini," tegasnya.
BACA JUGA:Kang Rida Siap Bawa Aspirasi Warga ke Tingkat DPRD
Selain itu, Raka mengapresiasi keberhasilan Kelompok Tani Tunggul Rahayu dari Desa Sagarahiang, Kecamatan Darma, yang berhasil meraih juara pertama dalam lomba petani muda bidang hortikultura tingkat provinsi. Kelompok tani ini didominasi oleh petani muda, yang menjadi harapan baru dalam pengembangan sektor pertanian di Kuningan.
"Kelompok Tunggul Rahayu menginspirasi kami semua. Namun, mereka juga membutuhkan perhatian lebih berupa program pembinaan, bantuan alat hortikultura, pembibitan, serta pengembangan sektor peternakan. Aspirasi mereka adalah langkah penting untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani muda," terangnya.
Ia juga menyebut, bahwa para petani membutuhkan bantuan alat-alat pertanian khusus hortikultura, program pembibitan yang lebih terstruktur, serta dukungan di sektor peternakan seperti bantuan ternak domba dan sapi.
"Kelompok tani berharap bisa memanfaatkan rumput di sekitar ladang sebagai pakan ternak, sehingga waktu mereka lebih produktif," jelasnya.
BACA JUGA:BPIH Ditetapkan Rp89,4 Juta, Calhaj Bayar Rp55,4 Juta
Lebih lanjut, Raka berharap di bawah pemerintahan baru yang akan mulai bertugas di tahun 2025, sektor pertanian di Kuningan dapat berkembang lebih pesat dan kesejahteraan petani dapat ditingkatkan.
"Kehadiran pemimpin baru di Kuningan memberikan harapan besar. Kami di legislatif akan terus menyuarakan aspirasi ini agar petani dapat terbebas dari berbagai kesulitan, khususnya terkait ketersediaan pupuk," terangnya.
Dengan adanya sinergi antara pemerintah daerah, legislatif, dan masyarakat, Raka optimistis aspirasi-aspirasi ini dapat direalisasikan demi kemajuan pertanian di Kuningan. (ags)