Tsunami: Muhasabah Diri

Ilustrasi tsunami.-istimewa-

BACA JUGA:Aktivasi IKD hanya 22,12 Persen

Tapi tidak berhenti sampai di situ, Jepang benar-benar belajar dan salah satu implementasinya adalah dengan terus memperbarui teknologi peringatan dini tsunami.

Sebuah kajian yang dirilis pada tahun 2020 dengan judul “Developments of Tsunami Systems in Japan”, ditulis oleh Iyan E. Mulia dan Kenji Satake, menyebutkan bahwa Jepang memiliki lebih dari 200 pendeteksi pasang surut air laut di tepi pantai yang berfungsi untuk mendeteksi sumber terjadinya tsunai.

Alat lainnya yang telah dimiliki oleh Jepang adalah alat pengukur gelombang dasar laut yang biasanya dipasang pada kedalaman kurang dari 50m yang digunakan untuk merekam kejadian tsunami.

Secara teknis, keberadaan alat-alat ini dikaji lebih lanjut oleh peneliti dan perlu dikembangkan dengan metode yang terbarukan.

BACA JUGA:Rekomendasi New Year Party Ciayumajakuning

Selain itu, Jepang juga telah menerapkan push notification pada setiap gawai yang apabila terjadi gempabumi dan berpotensi tsunami akan menampilkan peringatan dini dan juga arahan untuk evakuasi ke tempat yang lebih aman. Pesan ini dapat diterima oleh seluruh masyarakat, baik itu warga negara Jepang maupun pendatang. 

Di Indonesia pun sebetulnya ada, tapi rasa-rasanya masih belum sepadan efektifitasnya seperti yang diterapkan di Jepang.

Masih disibukkan dengan pengembangan aplikasi antar sektor dan banyaknya laman untuk memantau berbagai jenis bencana, yang pada akhirnya baru diakses oleh pengampu urusan bencana atau orang-orang yang tertarik di bidang tersebut.

Belum ada juga peraturan yang memaksa untuk menerapkan sistem push notification ini. Mungkin memang bukan prioritas.

BACA JUGA:Siagakan Personel, Gencar Patroli di Objek Wisata dan Pusat Perbelanjaan

RESOLUSI AKHIR TAHUN

Barangkali momennya tepat, maka mengingat kembali kejadian tsunami Aceh yang terjadi di akhir tahun bisa menjadi bahan instropeksi diri atas apa yang telah dilakukan dan apa yang akan dilakukan dalam beberapa tahun ke depan.

Sebagai penduduk yang tinggal di Indonesia, ini adalah kenyataan yang harus diterima dan disadari bahwa Indonesia akan terus dibayang-bayangi oleh bencana tsunami. 

Bukan dijadikan sebagai tabu apabila dibahas terus menerus. Sebagai negara, yang merupakan organisasi terbesar, tsunami bukanlah aib.

Tag
Share