GPM di Lapangan Kesambi, Penjualan Beras SPHP Sepi

GPM digelar pada Rabu 11 Desember 2024 di Lapangan Kesambi, stand penjualan beras SPHP terlihat sepi.-dokumen -tangkapan layar

Dibalik sepinya penjualan beras SPHP, menurut Agung, ada beberapa kemungkinan.

BACA JUGA:Shin Tae-yong Lakukan Perubahan Posisi saat Kalahkan Myanmar, Bagaimana Lawan Laos?BACA JUGA:1 Kali Menang dalam 10 Pertandingan, Saatnya Manchester City Pecat Pep Guardiola

Kemungkinan pertama adalah karena kondisi ekonomi yang menyebabkan daya beli masyarakat menurun, sehingga mereka tidak bisa membeli beras. 

“Kondisi ekonomi memang dapat mempengaruhi kemampuan masyarakat untuk membeli beras,” ujarnya.

Kemungkinan kedua, kata Agung, bisa jadi karena kurangnya informasi yang diterima masyarakat tentang program GPM yang digelar di Lapangan Kesambi kali ini. 

“Bisa jadi masyarakat banyak yang belum tahu tentang kegiatan GPM yang sekarang,” ujarnya.

BACA JUGA:Mulai 2025, Warga Jakarta Wajib Bayar Biaya Pengelolaan Sampah

Sedangkan kemungkinan ketiga, Agung menjelaskan, masyarakat mungkin tidak membeli beras SPHP karena ingin membeli beras dengan kualitas sedikit lebih baik dari beras SPHP.

Terlebih lagi selisih harga hanya sekitar Rp200 hingga Rp300 per kg, masyarakat memilih beras yang kualitasnya lebih baik.

“Ini benar-benar aneh, biasanya GPM diserbu warga yang ingin membeli beras SPHP, tapi kali ini justru malah sepi,” ujar Agung dengan penuh keheranan.

Tag
Share