1 Kali Menang dalam 10 Pertandingan, Saatnya Manchester City Pecat Pep Guardiola
Pep Guardiola-instagram-
RADARCIREBON.BACAKORAN.CO - Pep Guardiola menghadapi tekanan besar sebagai pelatih Manchester City setelah hanya meraih satu kemenangan dalam 10 pertandingan terakhir. Kekalahan 0-2 dari Juventus pada laga terakhir penyisihan grup Liga Champions 2024/2025 semakin memperburuk situasi.
Krisis ini membuat legenda Chelsea, Chris Sutton, secara terbuka mempertanyakan masa depan Guardiola di Etihad Stadium. Sutton menyarankan jajaran direksi Manchester City untuk mempertimbangkan pemecatan pelatih asal Spanyol tersebut jika performa buruk tim terus berlanjut.
“Manchester City sedang mengalami krisis terburuk sejak diambil alih pemilik UEA. Dalam 15 tahun terakhir, saya belum pernah melihat mereka seburuk ini,” ujar Sutton. Ia juga menekankan bahwa statistik buruk, dengan tujuh kekalahan dalam 10 laga terakhir, adalah situasi yang mengkhawatirkan.
Manchester City saat ini berada di peringkat keempat Liga Inggris dengan 27 poin dari 15 pertandingan. Namun, mereka hanya unggul dua poin dari tim peringkat lima dan enam, menjadikan peluang lolos ke Liga Champions musim depan kian terancam. Di Liga Champions, City hanya meraih delapan poin dari enam pertandingan grup dan hampir tersingkir.
BACA JUGA:Atap SMPN 1 Talun Ambruk, 1 Siswa Harus Jalani Operasi di Bagian Rahang
“Pep Guardiola sedang melalui periode tersulit dalam kariernya,” tambah Sutton. Ia menyebut bahwa di era Roberto Mancini atau Manuel Pellegrini, krisis seperti ini tidak pernah terjadi.
Situasi semakin rumit dengan adanya tuduhan pelanggaran keuangan serius yang dihadapi Manchester City. Keputusan terkait tuduhan tersebut diperkirakan akan diumumkan pada Januari 2025.
Menariknya, Guardiola tidak pernah dipecat sepanjang karier kepelatihannya. Ia meninggalkan Barcelona pada 2012 dan Bayern Munich pada 2016 setelah kontraknya berakhir tanpa perpanjangan. Pada November lalu, Guardiola memperpanjang kontraknya dengan City hingga musim panas 2027.
Namun, krisis ini menimbulkan pertanyaan besar tentang masa depannya di Manchester City. Jika tidak ada solusi untuk memperbaiki performa tim, direksi klub mungkin harus membuat keputusan sulit yang belum pernah terjadi sebelumnya. Masa depan Guardiola kini menjadi lebih tidak pasti dibandingkan sebelumnya.