Ruang Kelas SMPN 1 Talun Amrbuk, Kontraktornya Di-blacklist
Sekda Kabupaten Cirebon Hilmi Rivai mengatakan kontraktor yang merenovasi ruang kelas SMPN 1 Talun masuk daftar blacklist.-cecep nacepi-radar cirebon
CIREBON- Kontraktor yang merenovasi atap ruang kelas dan laboratorium SMPN 1 Talun masuk daftar black list. Karena ruang kelas atau bangunan sekolah ambruk yang ditangani kontraktor itu tak hanya sekali, tapi sudah empat kali.
Penegasan itu disampaikan Sekda Kabupaten Cirebon Dr Hilmi Rivai. “Ya jelas, itu sudah harus masuk black list ya. Katanya sudah empat kali pengusaha tersebut. Berarti harus masuk black list," kata Hilmi Rivai kepada Radar Cirebon, Rabu (11/12/2024).
Black list kontraktor tersebut, lanjut Sekda Hilmi, akan disampaikan ke Kepala Bagian Barang dan Jasa (Barjas) Kabupaten Cirebon. “Harus dievaluasi dan dilakukan tindakan yang semestinya. Harus di-black list. Nanti akan disampaikan ke Kabag Barang dan Jasa," tegasnya.
Hilmi juga sudah mendapat perintah dari Pj Bupati Cirebon Wahyu Mijaya agar kembali melakukan evaluasi, baik bangunan yang lama, maupun pada bangunan yang baru. Hal ini karena beberapa kal bangunan sekolah di Kabupaten Cirebon mengalami ambruk.
BACA JUGA:Kasus Dugaan Pencabulan, Demokrat Hormati Proses Hukum yang Berjalan
“Kita akan evaluasi bangunan yang lama maupun yang baru. Saya sudah perintahkan Pak Kadisdik tadi pagi (pagi kemarin, red) untuk segera lakukan penjadwalan untuk menganalisis seluruh bangunan. Ini akan kita lakukan secepatnya," terangnya.
Masih menurut Hilmi, peristiwa ambruknya ruang kelas dan ruang laboratorium SMPN 1 Talun ditengarai karena bangunan yang tidak berimbang antara baja ringan dengan gentengnya. Sehingga, harus dievaluasi dan diukur kembali kekuatannya.
“Harus diukur seberapa kuat. Kan para ahli teknik harusnya sudah faham dengan hal demikian. Semua bangunan yang menggunakan baja ringan akan dianalisa. Kalau ternyata tidak mampu menahan beban, berati harus diangkat. Apakah baja ringan yang ditembah kekuatannya atau gentengnya yang diganti," tandasnya.
Sebelumnya, dua ruangan di SMPN 1 Talun ambruk pada Selasa pagi (10/12/2024) sekitar pukul 08. 00 WIB. Atap bangunan yang ambruk itu menggunakan baja ringan yang masih baru, yakni hasil renovasi pada tahun 2021.
BACA JUGA:Indonesia vs Laos: Saatnya Pesta Gol
Akibat dari kejadian itu, sebanyak 7 siswa mengalami luka. Di antaranya, Faisal Fahri yang mengalami luka di bagian kepala belakang, Eka Setiawan luka memar di bagian wajah dan gigi, Selomita mengalami shock sehingga sesak napas, Ravael, Amelia, dan Melani mengalami shock dan pusing, dan M Syawaludin luka lecet bagian kaki kanan. (cep)