Minta Prabowo Tolak Gus Miftah Mundur
Sunhaji, penjual es teh yang viral di media sosial karena diolok-olok, meminta Presiden Prabowo Subianto tidak memberhentikan Gus Miftah.-ist-radar cirebon
Sunhaji, penjual es teh yang viral di media sosial karena diolok-olok oleh Miftah Maulana atau Gus Miftah, punya permintaan atau harapan khusus ditujukan kepada Presiden Prabowo Subianto. Dalam permintaannya tersebut yang beredar di media sosial, Sunhaji meminta Prabowo untuk menolak pengunduran diri Miftah sebagai Utusan Khusus Presiden setelah viral video tentang dirinya.
"Saya mohon kepada Pak Prabowo untuk menolak pengunduran diri Gus Miftah," kata Sunhaji sambil menangis.
Sunhaji meminta Miftah tak perlu berhenti dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden. Sebab, permasalahan sudah selesai antara Sunhaji dengan Miftah. "Saya sudah memaafkan Gus Miftah dan kita saling memaafkan," katanya.
Miftah Maulana sudah meminta maaf secara langsung kepada Sunhaji dengan mendatangi rumahnya di daerah Magelang, Jawa Tengah, buntut viralnya ceramahnya yang berkata kasar.
BACA JUGA:Perbaikan Jalan Kabupaten Cirebon Masih Kurang 200 Km Lagi, DPUTR Bilang Begini
Sunhaji pun membalas kunjungan tersebut dengan datang ke kediaman Miftah di Jogjakarta. Tak hanya itu, Miftah juga mengumumkan akan memberangkarkan Sunhaji dan keluarganya melaksanakan ibadah umrah ke Tanah Suci.
Sebelumnya, psikolog jebolan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia sekaligus Pakar Gestur dan Mikroekspresi, Monica Kumalasari membahas komentar Presiden Prabowo terkait pengunduran diri Miftah Maulana Habiburrahman dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden untuk bidang Kerukunan Umat Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.
Monica menyatakan, dirinya menemukan adanya emosi yang dipendam oleh Prabowo, dan tidak diungkapkan secara verbal, salah satunya perasaan marah terhadap tokoh yang akrab disapa Gus Miftah tersebut. ’’Ada kemarahan yang terpendam, ada kekecewaan, dan rasa tidak nyaman,” ungkap Pakar Gestur dan Mikroekspresi dari Paul Ekman Intl, Inggris tersebut.
Meski penyampaian verbal pada komentar Prabowo merupakan bentuk framing positif terhadap tindakan pengakuan kesalahaan Gus Miftah, Monica mencatat beberapa hal menarik dari temuannya, yang juga dibantu teknologi analisis gestur dengan tingkat reliabilitas tinggi.
BACA JUGA:Swasembada Pangan Harus Dijalankan, Presiden Prabowo: Sebagai Pengendali Inflasi
Dari sisi kontrol emosi, Prabowo cenderung menunjukkan "low control" alias kontrol rendah, artinya, dia tidak mencoba mengendalikan persepsi publik terhadap situasi tersebut ataupun terhadap Miftah, dan bersikap lebih natural.
Temuan yang lebih mencolok adalah ekspresi wajah Prabowo selama memberikan komentarnya. Monica mencatat adanya emosi jijik dan sedih yang terlihat jelas. ’’Saya melakukan analisa dengan melihat distribusi emosi yang muncul, dua emosi yang muncul dari ekspresi wajah adalah emosi jijik dan sedih,” jelasnya. ’’Kemudian saya melihat lagi dari circumplex model of effect. Ini adalah suatu model teoritis untuk menggambarkan emosi seseorang, di sini muncul ada kekecewaan, rasa tidak nyaman dan juga ada kemarahan,” kata Monica. (jp)