RSUD Waled Bantah Pelayanan Buruk
Jajaran direksi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Waled Kabupaten Cirebon membantah pelayanan buruk pasca mundurnya dr Luthfi sebagai direktur. Pelayanan diklaim tetap menjadi prioritas RSUD Waled.
Plt Direktur RSUD Waled, dr M Thoyib MARS mengatakan, pelayanan tetap baik setelah Luthfi mundur. “Tidak ada penurunan pelayanan," ujarnya kepada Radar Cirebon, Rabu (13/11).
Thoyib mengungkapkan, pelayanan menjadi salah satu prioritas pihaknya saat ini. "Pelayanan tetap menjadi prioritas kami. Makanya, kami tidak akan mengurangi pelayanan apapun kepada masyarakat," tuturnya.
Sedangkan terkait dengan tunjangan para pegawai RSUD Waled yang sering terlambat dibayarkan pasca mundurnya Luthfi, dirinya memastikan tidak ada yang telat. "Nggak ada tunjangan yang telat dibayarkan kepada pegawai RSUD Waled," ujarnya.
BACA JUGA:Gandeng 25 Organisasi untuk Sosialisasi Pilkada
Saat ini pihaknya tengah fokus untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. "Kita akan meningkatkan pelayanan menjadi lebih baik lagi kepada masyarakat," tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, Ketua Fraksi PDIP DPRD Kabupaten Cirebon, Aan Setyawan mengatakan, mundurnya Luhfi menyisakan banyak pekerjaan rumah (PR) bagi RSUD Waled. "Ternyata masih menyisakan PR. Yang paling utama adalah pelayanan. Peningkatan mutu kualitas rumah sakit itu, ditentukan oleh pelayanan," ujarnya kepada Radar Cirebon, Selasa (12/11).
Menurut Aan, permasalahan RSUD Waled ada sejak lama. Yakni, pelayanan yang tidak maksimal. Contoh, pada saat pasien masuk, yang nerimanya satpam, bukan khusus bagian pelayanan. Dengan wajah yang kurang baik. Orang sakit melihat orang culas, malah tambah sakit. “Harusnya, begitu pasien datang, dikasih senyuman, ramah. Sehingga, pasien sakit 100 persen, akan berkurang jadi 20 persen,” jelasnya.
Kedua, lanjut Aan, menumpuknya pasien di satu ruangan. “Ini juga tidak baik. Barangkali ada penyakit menular, kan kasihan pasien di satu ruangan nanti tertular," tuturnya.
BACA JUGA:Ratusan Warga Antusias Program Dokling
Pihaknya sangat menyambut baik ketika Luthfi menjadi Direktur RSUD Waled untuk bisa melakukan berbagai perbaikan. "Nah, kondisi ini tengah diperbaiki oleh Pak Luthfi sebagai direktur. Sayangnya, pada saat perbaikan itu, kenapa Pak Luthfi mundur?" ujarnya.
Mundurnya Luthfi sebagai Direktur RSUD Waled, sangat disayangkan pihaknya. Karena, justru menimbulkan permasalahan. "Akhirnya, sekarang kekosongan direktur ini, menjadi masalah. Apalagi Pak Toyib, latar belakangnya adalah dokter. Tetapi managemen rumah sakitnya saya kira belum paham. Tentunya ini menjadi PR bupati yang akan datang," tuturnya.
Aan menilai, pasca mundurnya Luthfi, membuat pelayanan RSUD Waled jauh lebih buruk. "Sekarang pelayannya jauh lebih buruk. Saya dapat informasi, tunjangan pegawai RSUD Waled banyak yang belum dibayar. Ini kacau. Termasuk kegiatan-kegiatan fisik, banyak yang tertunda," tegasnya. (den)