Amih Tuti Komitmen Lanjutkan Kurikulum Mulok Gunung Ciremai Warisan Iip Hidajat

Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kuningan Dian Rachmat Yanuar dan Tuti Andriani (Dirahmati) menegaskan komitmennya untuk menjaga kelestarian alam di Kabupaten Kuningan.-ist-radar cirebon

Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kuningan, Dian Rachmat Yanuar dan Tuti Andriani (Dirahmati) menegaskan komitmennya, untuk menjaga kelestarian alam di Kabupaten Kuningan, Jabar.

Salah satu langkah nyata yang diusung pasangan ini, yakni melanjutkan penerapan Kurikulum Muatan Lokal (Mulok) Gunung Ciremai. Hal ini disampaikan langsung Calon Wakil Bupati Tuti Andriani atau akrab disapa Amih Tuti, dalam sebuah pernyataan pada acara kampanye di Kuningan.

Amih Tuti menjelaskan bahwa visi besar Dirahmati yakni Melesat, menekankan pentingnya keberlanjutan dalam menjaga lingkungan atau yang mereka sebut sebagai Lestari.

Dalam konsep Lestari ini, pasangan Dirahmati berkomitmen untuk memastikan pendidikan lingkungan hidup terintegrasi ke dalam kurikulum mulok, dimulai dari pendidikan anak usia dini hingga tingkat sekolah menengah.

BACA JUGA:Ratusan Surat Suara Rusak

"Kita akan melanjutkan Mulok Gunung Ciremai, sejalan dengan visi kita, Lestari,” tegas Amih Tuti dalam keterangan persnya, Kamis (7/11).

Menurutnya, program ini adalah bagian dari upaya strategis untuk mewujudkan generasi yang peduli dan mampu menjaga kelestarian lingkungan, khususnya dalam kawasan Ciremai yang memiliki ekosistem khas dan nilai penting bagi masyarakat sekitar.

Amih Tuti menekankan bahwa kelestarian lingkungan adalah warisan yang harus dijaga untuk generasi mendatang. "Menciptakan lingkungan yang Lestari tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat. Untuk menjaga kelestarian lingkungan, pendekatannya harus berkelanjutan. Oleh karena itu, generasi penerusnya perlu kita siapkan mulai dari PAUD, TK, hingga SMA," jelasnya.

Dalam penjelasannya, Amih Tuti juga memaparkan tentang isi kurikulum Mulok Gunung Ciremai. Ia mengatakan bahwa kurikulum ini mencakup tiga aspek utama, yaitu lingkungan fisik, lingkungan sosial-ekonomi, dan lingkungan budaya.

BACA JUGA:KPU Kuningan Lantik 13.489 KPPS untuk Sukseskan Pilkada 2024

"Poinnya ada pada muatan alam lingkungan fisik, muatan lingkungan sosial-ekonomi, dan muatan lingkungan budaya,”jelasnya lagi.

Paslon Dirahmati nomor 01 percaya bahwa melalui kurikulum berbasis lingkungan ini, generasi muda Kuningan akan memiliki pemahaman yang kuat tentang pentingnya menjaga alam, serta mampu berperan aktif dalam pelestarian lingkungan yang berkelanjutan.

Komitmen ini diharapkan dapat mendukung upaya pemerintah daerah dalam menjadikan Kuningan sebagai kabupaten yang asri dan lestari, serta menjadi contoh baik bagi daerah lainnya dalam mengimplementasikan pendidikan lingkungan sejak dini. (ags)

Tag
Share