Empat Ajudan Presiden Prabowo Subianto: Sosok-sosok Mumpuni Representasi
Empat ajudan Presiden Prabowo yang berasal dari TNI dan Polri merupakan sosok yang mumpuni.-istimewa-radar cirebon
JAKARTA- Kolonel Pnb Dr Anton Pallaguna, Kolonel Wahyo Yuniartoto, Letkol (P) Romi Habe Putra, serta Kombes Dr Ahrie Sonta. Mereka terpilih sebagai ajudan Presiden Prabowo Subianto. Sosok-sosok mumpuni yang merupakan representasi TNI-Polri.
Analisis intelijen, pertahanan dan keamanan Ngasiman Djoyonegoro menyebut keempat ajudan Presiden Prabowo Subianto merupakan sosok-sosok yang mumpuni.
Hal tersebut terwujud seiring komitmen Presiden Prabowo Subianto dalam memilih ajudan dengan mengutamakan kapasitas, sehingga menghasilkan personel terbaik dari yang terbaik representasi TNI dan Polri.
Menurut Ngasiman, Prabowo yang mendahulukan aspek kapasitas dan kapabilitas karena tugas ajudan tidak sekadar melaksanakan protokoler kepresidenan. Seperti, mendampingi presiden pada saat acara kenegaraan dan acara resmi lainnya.
BACA JUGA:Polisi Bekuk Dua Pengedar Sabu
“Tugas ajudan juga menjamin pengamanan presiden, khususnya dalam pengamanan fisik pasif dan menjaga kerahasiaan dokumen-dokumen negara sesuai dengan klasifikasi. Ini tugas yang tidak main-main,” ujar pria Ngasiman dalam keterangannya kepada JPNN (Radar Cirebon Group), Jumat (25/10).
Pria yang karib disapa Simon ini lebih lanjut mengatakan lima tahun ke depan lingkungan strategis sangat tidak menentu. Kecanggihan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mengilhami berbagai persenjataan baru yang dapat menargetkan objek spesifik, termasuk presiden.
Demikian halnya pengaruh peperangan yang terjadi antara Ukraina-Rusia, Israel-Palestina, Tiongkok-US serta dinamika negara-negara adidaya di Asia Pasifik, makin memberikan tekanan kepada Indonesia. “Jadi, butuh respons cepat terhadap berbagai bentuk ancaman terhadap presiden, saya kira keempat ajudan yang ada saat ini mampu untuk mengantisipasinya,” kata Simon.
Simon lantas mengapresiasi keempat ajudan dimaksud. Yakni, Kolonel Pnb Dr Anton Pallaguna. Menurutnya memiliki pendidikan dan pengalaman penerbangan militer yang tidak sedikit. Kolonel Anton berhasil mencegat dan memaksa pesawat asing yang melanggar wilayah udara nasional untuk mendarat. Dia juga tercatat melakukan penyelamatan terhadap alutsista pada 2014 silam.
BACA JUGA:Investasi Serap Ribuan Pekerja Lokal
“Saya kira pengalaman dan nasionalisme Kolonel Anton tak diragukan lagi. Pengalaman terhadap pola serangan di udara sangat bermanfaat ketika mendampingi presiden dalam berbagai kunjungan menggunakan pesawat udara,” ucapnya.
Menurut Simon, Kolonel Anton merupakan pilot pesawat tempur yang sudah teruji dengan catatan ribuan jam terbang dan juga akademisi yang hasil penelitiannya sangat visioner.
“Rekam penerbangan yang dibukukan Kolonel Anton sebanyak 2624.35 jam terbang untuk tipe rating pesawat AS 202 Bravo dan T 34 Charlie. Temuan penelitiannya menguraikan strategi untuk skenario konflik di 2030, makin tepat Presiden Prabowo memilih Kolonel Anton,” katanya.
Kemudian Kolonel Wahyo Yuniartoto, Simon menyebut pengalamannya cukup mumpuni sebagai Komandan Grup 2 Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD untuk menangani berbagai bentuk ancaman terhadap presiden. “Teknik peperangan head-to-head sangat dikuasai sehingga dapat diandalkan untuk mengawal presiden dalam antisipasi ancaman langsung,” ucapnya.