Sebagai Bentuk Kepedulian, Pemuda Losari Gelar Tari Topeng dan Sintren

tari topeng Losari-dokumen -istimewa

CIREBON - Beberapa jenis seni dan budaya yang ada di Losari semisal, tari topeng Losari dari Sanggar Purwa Bakti dan Sanggar Purwa Kencana, termasuk kesenian sintren yang disajikan secara apik oleh seniman senior Mimi Etun.

Semua itu telah ditampilkan dalam rangka memeriahkan pegelaran seni budaya Losari yang dihelat beberapa waktu lalu. Dimana pagelaran tersebut, sebagai bentuk kepedulian pemuda Losari dalam menghidupkan kembali seni dan budaya Losari yang sudah lama tidak terekspos.

Bukan hanya tarian, ada juga musik yang di isi oleh D'Brug dari Losari, Angklung, Hadroh. Disamping itu kesenian Buroq juga turut memeriahkan acara tersebut. Kegiatan ini,  mendapat apresiasi dari berbagai kalangan diantaranya dari Camat Losari, Kabupaten Cirebon, Muklas.

BACA JUGA:Peringatan HKSN, Bupati Imron: Indonesia tak Lagi Hadapi Peperangan, tapi Masalah Sosial

Kata Muklas, pihaknya, sangat  mengapresiasi dan sangat antusias atas acara yang digagas oleh anak-anak muda di Kecamatan Losari. "Alhamdulillah acaranya berjalan lancar, penataan panggungnya unik. Menampilkan Barongan, sehingga masyarakat luas tahu bahwa di Losari itu beragam seni dan budayanya. Meski acaranya swadaya pemuda saya tidak menyangka acaranya begitu meriah dan animo masyarakat begitu antusias," ujarnya.

Ia menambahkan, acara Pagelaran Seni Budaya ini wajib mendapat dukungan, baik secara materil dan moril dari pemerintah. Ketua pelaksana, Imam Zarkasih mengatakan,  sebagai pamungkas kami menampilkan Barongan yang berumur 200 tahun. Ada juga Iing Sayuti selaku Koreografer internasional juga turut hadir. Kegiatan semacam ini cukup efektif untuk mengenalkan kesenian dan budaya terhadap masyarakat Losari khusunya, warga Cirebon pada umumnya.

Imam berharap semoga acara seperti ini bisa menjadi wadah untuk para seniman yang ada di Losari dan juga memotivasi anak-anak usia dini hingga remaja untuk dapat melestarikan kesenian dan budayanya. "Sebab, kedepan kami ingin acara ini bisa menjadi agenda tahunan yang ada di Kecamatan Losari. Seperti yang kita ketahui kita seakan sudah terdisrupsi oleh jaman.”

BACA JUGA:Pelopor Pengungkapan Human Trafficking,

“Bagi kami ini adalah bentuk kepedulian kami terhadap seni dan budaya yang kami miliki yang harus kita rawat dan jaga bersama sebagai warisan dari nenek moyang," tuturnya.

Ia juga menambahkan, kedepan akan dibentuk dua tim. Tim yang pertama yakni semacam EO yang mengurusi acara pagelaran Seni Budaya Losari dan tim yang kedua yakni tim peneliti. Tujuannya untuk menginventarisasi kesenian-kesenian yang ada di Losari dan menggali unsur sejarah dan budaya yang terkandung di Losari. Kedepannya semoga kita memiliki sejarah utuh tentang Losari dan desa-desanya.

Sementara, Pemerintah Desa Kalirahayu, Kecamatan Losari yang menjadi tuan rumah pagelaran ini, juga  juga mengapresiasi kegiatan tersebut. Menurutnya kegiatan tersebut bukan saja mengenalkan seni dan budaya Losari. Tapi, menciptakan ekonomi kreatif melalui UMKM yang turut berjualan disekitar acara tersebut. "Tentu ini hal positif yang dilakukan oleh pemuda Losari yang perlu kita dukung penuh. Hal-hal mengenai kendala teknis kedepannya semoga bisa menjadi bahan evaluasi dan menjadi catatan," singkat Pudin Boby mewakili Pemerintah Desa Kalirahayu. (**)

 

Tag
Share