Bahrain vs Indonesia: Menang Telak, Kenapa Tidak?
Pelatih Shin Tae-yong memimpin latihan Timnas Indonesia menjelang pertandingan melawan Bahrain.-pssi-radar cirebon
BACA JUGA:Hasil Survei Parameter Konsultindo, Paslon Ridhokan Unggul
Saat Indonesia dihajar 0-10, kondisi sepak bola Tanah Air memang sedang berasa di era kegelapan. Yakni terjadi dualisme federasi dan kompetisi, yang berbuntut pada hancurnya Indonesia di ajang internasional. Indonesia yang saat itu dilatih oleh Aji Santoso, tak bisa datang dengan kekuatan penuh. Sebab, Aji hanya diizinkan menggunakan pemain-pemain dari Indonesia Premier League (IPL) dan tanpa pemain dari Indonesia Super League (ISL). Padahal, pemain-pemain yang kala itu jadi tulang punggung Timnas Indonesia, berkompetisi bahkan jadi bintang di kompetisi ISL. Sebut saja Boaz Solossa, Firman Utina, Bambang Pamungkas, hingga Hamka Hamzah.
Sementara saat ini, kondisi Garuda jauh lebih baik. Timnas Indonesia tidak dalam kondisi penuh keterbatasan dalam mengambil pemain. Bahkan bisa dibilang Shin Tae-yong sekarang bisa membangun skuad sesuai keinginannya.
Indonesia saat ini dihuni oleh banyak pemain naturalisasi dan diaspora. Oleh karena itu, alih-alih berpikir balas dendam, Shin Tae-yong lebih fokus untuk mempersiapkan Indonesia sekarang sebaik dan semaksimal mungkin. Tujuannya agar bisa dapat hasil positif.
"Daripada balas dendam, kita harus memenangkan permainan dengan memainkan permainan yang kita sukai. Itulah yang sedang saya persiapkan," jelas pelatih Korea Selatan yang berhasil menyingkirkan Jerman di Piala Dunia 2018.
BACA JUGA:Kader dan Pengurus PAN Solid Dukung Yanuar-Udin
Sementara itu, pelatih Bahrain, Dragan Talajic mengatakan, Indonesia mempunyai dua kelebihan, dan itu menjadi fokus para pemainnya. Dalam 10 pertandingan di kualifikasi Piala Dunia, Indonesia juga sudah mencatatkan enam clean sheet. Pertahanan kukuh Indonesia mendapat sorotan dari Talajic. Pelatih asal Kroasia itu juga mewaspadai serangan balik Rafael Struick cs.
"Indonesia adalah tim yang bagus saat bertahan. Mereka menghadapi Arab Saudi dan Australia, dan hanya kebobolan satu gol. Transisi dan serangan balik mereka juga bagus. Kami harus berhati-hati soal ini, dan karena dua hal itu kami harus sabar, fokus penuh, dan kami harus menunggu peluang kami," kata Talajic di Gulf Daily News.
"Kami harus berkonsentrasi dari menit pertama sampai detik terakhir. Peluang kami akan tercipta, dan kami harus mencetak gol. Kalau kami menang 1-0, saya akan gembira. Buat saya, yang terpenting adalah kemenangan dan ada tambahan tiga angka untuk kami," kata dia menambahkan.
BACA JUGA:Fokus Jaga Netralitas ASN
Indonesia sudah pernah berhadapan dengan Bahrain tujuh kali dalam catatan RSSSF. Hasilnya, Indonesia menang dua kali, imbang dua kali, dan kalah tiga kali. (mid)