Pemilih di Pilkada Majalengka Dominasi Generasi X

Kepala Divisi Perencanaan dan Data KPU Majalengka, Hj Elih Solehah Fatimah, mengatakan pemilih dari Generasi X menjadi kelompok terbesar di DPT.-ono cahyono-radar majalengka

MAJALENGKA – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Majalengka telah mengumumkan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.

Kepala Divisi Perencanaan dan Data KPU Majalengka, Hj Elih Solehah Fatimah, mengatakan total DPT Pilkada 2024 mencapai 1.000.378 orang.

Dari jumlah tersebut, pemilih dari Generasi X, khususnya yang berusia 40-45 tahun, menjadi kelompok terbesar dengan total 301.530 orang atau setara 30,1 persen dari total pemilih.

"Dominasi Generasi X, yang secara demografi berada pada rentang usia 40-45 tahun, menandakan pentingnya segmen pemilih ini dalam menentukan arah Pilkada Majalengka 2024," jelas Elih.

BACA JUGA:Duddy Minta BK DPRD Kota Cirebon Periksa Kejiwaan Andrie Sulistio

Dia menjelaskan bahwa kelompok usia ini merupakan yang paling dominan, mencapai 30,1 persen dari keseluruhan DPT yang telah ditetapkan.

Generasi ini memiliki peran strategis dalam menentukan hasil pilkada, mengingat pengalaman hidup mereka yang luas dan kepedulian mereka terhadap isu-isu pembangunan dan kesejahteraan.

Selain itu, Elih mengungkapkan bahwa DPT dari Generasi Z, yang mencakup pemilih berusia 17-24 tahun, tercatat sebanyak 116.611 orang atau 11,7 persen dari total DPT.

Sementara itu, pemilih dari Generasi Milenial, yang berada pada rentang usia 25-39 tahun, mencatatkan jumlah 227.825 pemilih atau 22,8 persen.

BACA JUGA:Waspada! Banyak Akun Palsu Jelang Pilkada

"Kelompok milenial ini biasanya lebih melek teknologi dan aktif di media sosial, sehingga memiliki potensi untuk mempengaruhi opini publik melalui platform digital," katanya.

Untuk pemilih dari kelompok usia lansia, yaitu mereka yang berusia 56-76 tahun, lanjut Elih, jumlahnya mencapai 278.817 orang atau 27,9 persen. Sementara itu, pemilih dari generasi baby boomer, yang berusia 77 tahun ke atas, tercatat sebanyak 75.595 orang atau 7,6 persen.

Elih menambahkan bahwa para kandidat harus memahami perbedaan preferensi ini untuk merancang program kampanye yang inklusif dan menyentuh seluruh lapisan masyarakat.

BACA JUGA:KONI Sudah Bikin Pengaduan, BK Segera Proses Ketua DPRD Kota Cirebon

Tag
Share