Kapolres Ungkap Penyebab Kecelakaan Maut di DH Garden Kuningan
Kapolres Kuningan AKBP Willy Andrian didampingi Kasat Lantas Polres Kuningan AKP Sigit Suhartanto memaparkan tiga faktor yang berpotensi menjadi penyebab kecelakaan maut di objek wisata DH Garden Kuningan.-ist-radar cirebon
Kapolres Kuningan AKBP Willy Andrian didampingi Kasat Lantas Polres Kuningan AKP Sigit Suhartanto memaparkan tiga faktor yang berpotensi menjadi penyebab kecelakaan maut di objek wisata DH Garden Kuningan. Kapolres bersama Kasatlantas, KBO Lantas, Kanit Dikyasa dan Kapolsek Cilimus melihat langsung tempat kejadian perkara, Senin (7/10).
Menurut Kapolres Willy, ketiga faktor tersebut masih dalam analisa dan penyelidikan kepolisian. Ketiga faktor tersebut yakni, faktor kendaraan, jalan dan manusia. “Hasil analisa kami kendaraan lepas kendali ya, ini ada tiga faktor. Pertama faktor kendaraan, faktor jalan, dan faktor manusia,” ungkap Kapolres.
Ditanya lebih jauh mengenai dugaan kondisi rem blong, AKBP Willy mengungkapkan, bahwa hal tersebut masih dalam penyelidikan.
“Masih pendalaman ya, itu tadi yang saya bilang, masuk ke dalam faktor kendaraan,” jelasnya.
BACA JUGA:Dukung Open Bidding Sekda
Kapolres mengungkapkan, terdapat delapan orang di dalam mobil tersebut termasuk sopir.
“Menyebabkan empat orang meninggal dunia termasuk sopir,. Sementara itu, korban luka berat saat ini sedang dalam penanganan intensif di salah satu rumah sakit di Cirebon,” imbuhnya.
Sebagaimana diketahui, kecelakaan maut terjadi di ruas Jalan Desa Setianegara, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan, Minggu sore (6/10). Sebuah kendaraan bak terbuka pengangkut rombongan wisatawan terjun bebas ke dalam jurang hingga menyebabkan tiga penumpang meninggal dunia.
Berdasarkan informasi dihimpun, kecelakaan maut terjadi saat mobil bak terbuka berpenumpang enam ibu-ibu dari Cirebon sedang dalam perjalanan pulang dari objek wisata DH Garden, Setianegara. Diduga, kecelakaan terjadi akibat mobil bak mengalami rem blong saat melintasi jalanan yang menurun tajam sehingga mobil melaju tak terkendali dan akhirnya menabrak tembok pembatas lalu terjun bebas ke jurang sedalam lebih dari 20 meter.
BACA JUGA:Pendampingan Internet bagi Remaja
Abdul Haq salah seorang saksi di lokasi kejadian mengungkapkan, penumpang mobil bak terbuka adalah rombongan yang dia bawa dari Perum Puri Mulya, Desa Jatimerta, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon. Namun, dalam perjalanan pulang rombongan ibu-ibu arisan tersebut menaiki mobil pikap yang ditawarkan oleh pengelola objek wisata secara gratis.
Kemudian menerima tawaran dari pihak pengelola menumpang mobil bak terbuka untuk turun dari area objek wisata.
Menurut Abdul Haq, tawaran itu diterima karena kondisi jalan turunan tajam.
Dia sendiri membawa mobil Toyota Avanza namun tidak berani menuruni jalan tersebut dengan kondisi penumpang penuh.