20 WNI Sudah Dievakuasi dari Lebanon, Pemulangan ke Indonesia Belum Pasti

Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi, menyatakan bahwa sekitar 20 warga negara Indonesia (WNI) telah berhasil dievakuasi dari Lebanon melalui jalur darat ke Damaskus, Suriah, sebelum akhirnya diterbangkan pulang ke Indonesia.

”Totalnya 20-25 (orang) kalau enggak salah,” ujar Retno di Jakarta pada Kamis.

Dikatakan Retno, sejumlah WNI memilih untuk tetap tinggal di Lebanon, namun keputusan tersebut bukan berarti menolak untuk dievakuasi.

”Ada beberapa (WNI), yang dengan pertimbangan keluarga dan sebab lain, memilih untuk tetap tinggal di sana,” tambahnya.

Menurut Retno, belum dapat dipastikan kapan para WNI tersebut akan diterbangkan ke Indonesia karena jalur penerbangan di sejumlah negara Timur Tengah saat ini diterapkan dengan sistem pembukaan dan penutupan yang tidak pasti.

”Karena situasi yang sangat dinamis di lapangan, ruang udara bisa dibuka dan ditutup kembali,” jelas Retno.

Retno menegaskan bahwa pemerintah akan segera memulangkan para WNI setelah kondisi memungkinkan. Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia juga akan terus memantau perkembangan di lapangan.

”Kita sudah memiliki satu yang terdiri dari duta besar di Timur Tengah yang secara rutin melaporkan perkembangan di masing-masing negara kepada saya,” kata Retno.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meminta agar evakuasi WNI di Lebanon segera dilakukan dan menekankan bahwa perlindungan serta keselamatan WNI harus menjadi prioritas.

Pada Selasa (1/10), Israel melancarkan serangan darat ke Lebanon setelah melakukan serangan udara sejak 23 September 2024. Serangan tersebut telah menewaskan sekitar 1.000 orang dan melukai lebih dari 2.700 orang.

Sementara itu, Iran juga meluncurkan ratusan rudal balistik ke Israel sebagai balasan atas kematian beberapa pemimpin kelompok Hizbullah akibat serangan Israel pada hari yang sama. (antara)