Orang Miskin Tidak Dijamin Rezekinya oleh Allah?
Ilustrasi kehidupan antara miskin dan kaya.-istimewa-
BACA JUGA:Dispusip Kota Cirebon Gelar Kursus Bahasa Asing Gratis
Hadis tersebut mengajarkan kepada kita, bahwa siapapun kita, berada pada level sebab (kasab) atau level tajrid, maka tetap harus melakukan upaya semaksimal mungkin.
Nabi memerintahkan kepada kita agar berusaha menjalankan apa yang Allah perintahkan kepada kita sebisa kita.
Kesungguhan dan keseriusan kita dalam menjalankan perintah Allah adalah bagian yang terpenting yang harus dilakukan oleh kita.
Sementara apa yang akan Allah berikan adalah hak Allah. Tapi yakinlah bahwa Allah tidak akan pernah manyalahi janjiNya.
BACA JUGA:Raffi Ahmad Terima Gelar Doktor Kehormatan dari UIPM Thailand
Kewajiban usaha, atau kasab bagi manusia, adalah ibadah kepada Allah. Maka harus dilakukan dengan kesungguhan dan dipenuhi dengan usaha maksimal.
Karena usaha atau kasab merupakan ibadah kepada Allah, maka harus disesuaikan dengan ketentuan dan aturan Allah.
Segala bentuk usaha sudah seharusnya menghindarkan pelakunya dari berbuat maksiat atau melanggar ketentuan Allah.
Kekayaan disertai dengan pelakunya melakukan berbagai hal yang dilarang oleh Allah, akan membuat pelakuknya menjadi terasa tidak tenang.
BACA JUGA:Presiden Joko Widodo Dianugerahi Brevet Kehormatan Hiu Kencana oleh TNI AL
Hidupnya tanpa arah. Ia kehilngan kendali dan jauh dari hidup yang berkah. Sebaliknya, boleh jadi ketaatan yang kita lakukan disertai dengan usaha yang sungguh-sungguh namun, secara material terlihat tidak kaya, boleh jadi adalah lebih baik.
Karena, Allah menjaga iman kita. Menjaga Islam kita, menjaga keluarga kita. Dan hidup dalam keberkahan. Dan itulah rezeki yang semestinya.
Kewajiban kita adalah usaha. Dan urusan Allah yang mengatur rezeki kita. Rezeki yang utama bukanlah banyaknya material, karena Qarun, gara-gara berlebih materialnya, membuat ia tidak mampu memenuhi hak-hak Allah. Ahirnya Allah tidak memberinya keberkahan dan hidupnya terlepas dari tujuan semula.
Maka yakinlah bahwa setiap kita pasti dijamin rezekinya oleh Allah SWT. Tugas kita adalah berusaha. Dengan usaha sesuai dengan apa yang kita mampu lakukan, boleh jadi kita terlihat miskin, tapi Allah menjamin kita ketetapan iman kita, ketetapan islam kita.