Konstruktivisme

Ilustrasi teori konstruktivisme.-istimewa-

BACA JUGA:Jadwal Lengkap Kualifikasi Piala Asia U-20 2025: Timnas Indonesia Siap Bertarung di Kandang Sendiri

Karena paradigm pembelajaran telah berubah, maka idelanya berubah pula paradigm berfikir guru dalam pembelajaran.

Keharusan ini karena tuntutan kurikulum. Konstruktivisme tidak lagi menyertakan reward dan punishment dalam pembelajaran, karena paradigm belajar yang berbeda.

Konstruktivisme merupakan pendekatan pembelajaran yang berpandangan bahwa proses belajar adalah proses pembentukan pengetahuan yang dilakukan oleh siswa sendiri.

Dalam pendekatan ini, siswa dilibatkan secara aktif dalam proses konstruksi makna dan pengetahuan. Pusat pembelajaran adalah siswa.

BACA JUGA:Manajemen Persib Bandung Ambil Tindakan Hukum atas Kasus Kericuhan dan Penyerangan Steward

Guru dalam pembelajaran berupaya serius dan sungguh-sungguh untuk membantu murid membentuk atau mengkonstruk ilmu pengetahuan. 

Dalam pembelajaran konstruktif, guru bukan hanya mengajar mata pelajaran pada siswa, tapi juga melatih mereka bagaimana mempelajari mata pelajaran dan bagaiamana belajar pelajaran baru.

Peran guru bukan hanya ransfer ilmu pengetahuan, tapi harus mampu membawa siswa untuk berfikir dan membentuk sendiri ilmu pengetahuan. 

Guru dengan kemampuannya harus mampu membuat siswa aktif melakukan kegiatan, mampu  berpikir kritis, lalu mampu menyusun konsep.

BACA JUGA:Besok Prabowo Kunjungi SMPN 1 Kota Cirebon, Ternyata Ini Tujuannya

Setelah konsep terbentuk, siswa diharapkan mampu memberi makna pada hal-hal yang dipelajari. Mampu mengkondisikan kelas dengan berbasis masalah atau konsep.

Top of FormGuru juga ditantang untuk memberikan layanan pembelajaran kepada siswa sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan siswa.

Kenaekaragaman kebutuhan siswa inilah yang menyebabkan teori belajar ini melahirkan banyak sekali pendekatan, model, dan juga metode pembelajaran yang berbasis student centered atau berpusat pada peserta didik.

Guru, sebagai pemeran utama dalam pembelajaran, sudah tidak terelakkan lagi keharusan memiliki kemampuan untuk menguasai berbagai pendekatan, model dan metode pembelajaran. 

Tag
Share