PPDS di Argasunya, Poltekkes Tasikmalaya Wujudkan Kampung Smart yang Bebas Stunting

Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Poltekkes Tasikmalaya melaksanakan kegiatan skrining anemia pada remaja di SMPN 9 Kota Cirebon, Jumat (20/9/2024).-ist-radar cirebon

Anemia pada remaja putri merupakan masalah kesehatan serius yang dapat memengaruhi pertumbuhan, perkembangan, dan kualitas hidup. Jika tidak ditangani dengan baik, remaja putri dengan kondisi anemia, berpotensi melahirkan bayi stunting di kemudian hari.

Anemia merupakan salah satu dari tiga beban masalah gizi di Indonesia selain malnutrisi dan obesitas. Anemia terjadi akibat kondisi kekurangan zat besi (Fe) yang tidak hanya menjadi masalah bagi Indonesia tetapi juga banyak dialami negara-negara di Asia.

Atas dasar itulah, Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Poltekkes Tasikmalaya melaksanakan kegiatan skrining anemia pada remaja di SMPN 9 Kota Cirebon (20/9/2024). Kegiatan tersebut digelar untuk mendeteksi remaja yang mungkin mengalami anemia atau kurang darah, sekaligus menyosialisasikan pentingnya penanganan yang tepat terhadap kondisi anemia pada remaja.

Ketua Tim PPDS Poltekkes Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Tasikmalaya di Kota Cirebon, Ayu Yuliani S mengatakan bahwa kegiatan skrining ini merupakan implementasi dari salah satu program PPDS yang telah mereka canangkan di wilayah Kelurahan Argasunya, yakni Program Remaja Setia (Sehat Tanpa Anemia).

BACA JUGA:Perumdam Tirta Bhakti Raharja Tambah Debit Air

Program Setia ini tidak saja dilakukan dengan menskrining para siswa yang mengalami kondisi anemia. Pihaknya juga melakulan pemantauan selama beberapa bulan, dengan melakukan pemeriksaan rutin. Ayu menambahkan bahwa program Remaja Setia ini sudah berlangsung sejak beberapa pekan lalu. Dimulai dengan membentuk Duta Setia dan memberikan pelatihan kepada para remaja, khususnya siswa SMPN 9 Kota Cirebon.

“Duta Setia ini dibentuk untuk menjadi kader kesehatan yang selalu menyampaikan kepada teman-teman sebayanya terkait anemia. Seperti mengingatkan untuk mengonsumsi tablet penambah darah dan melakukan pemeriksaan rutin untuk anemiamya," ungkapnya kepada Radar Cirebon.

Lebih lanjut, Ayu menjelaskan bahwa program PPDS ini merupakan program pengabdian masyarakat nasional yang dilaksanakan oleh Poltekkes Kemenkes. Tujuan umum dari program ini adalah untuk mendukung terwujudnya Kampung Smart (Sehat Mandiri, Anak Remaja Terpantau) binaan Poltekkes. 

Program PPDS oleh Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya sendiri menyasar persoalan stunting yang masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah dan masyarakat secara umum yang harus dituntaskan demi tercapainya Visi Indonesia Emas 2045. Ada dua desa/kelurahan yang menjadi lokasi program ini, yakni di Desa Kawitan Kecamatan Salopa Kabupaten Tasikmalaya dan Kelurahan Argasunya Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon.

BACA JUGA:Misteri Penemuan 7 Mayat di Kali Bekasi

Selain program Remaja Setia dan Duta Setia, lanjut Ayu, pihaknya juga melaksanakan sejumlah program strategis lain guna memberikan solusi dalam mengatasi permasalahan kesehatan masyarakat, khususnya terkait masalah stunting. 

Misalnya dengan membentuk Satgas Papanting (Satuan Tugas Percepatan Penanganan Stunting), Sikamil Takemia (Skrining Ibu Hamil tanpa KEK dan Anemia) serta Sahabat (Stimulasi Anak Hebat) dan Pokasi (Kelompok Pendukung ASI).

Khusus di Kelurahan Argasunya, Tim PPDS Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya terdiri dari Ayu Yuliani S, Rani Widiyanti SA dan Lisnawati. 

Tim ini bekerja dengan berkolaborasi aktif dengan sejumlah pihak, seperti Dinas Kesehatan Kota Cirebon, Puskesmas Sitopeng, SMPN 9 Kota Cirebon serta Kelurahan Argasunya. “Di Kota Cirebon ini kenapa Argasunya yang dipilih, alasanya memang karena di kelurahan ini, angka stuntingnya masih cukup tinggi," ungkapnya.

Tag
Share