Inilah Gagasan Para Paslon Walikota Terkait Polemik Kenaikan Tarif PBB 2024

Dua pasangan calon yang hadir dalam acara adu gagasan terkait polemik kenaikan tarif PBB 2024 adalah Eti-Suhendrik dan Dani-Fitria.-dokumen -tangkapan layar

CIREBON- Paguyuban Masyarakat Penolakan Tarif Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di Kota Cirebon mengundang para kandidat pasangan calon (paslon) untuk adu gagasan terkait polemik kenaikan tarif PBB 2024.

Acara tersebut berlangsung di salah satu hotel di kawasan Jalan Siliwangi pada Kamis malam 19 September 2024.

Forum adu gagasan ini diselenggarakan dalam bentuk dialog, memberikan ruang kepada para calon untuk menyampaikan gagasan mereka. 

BACA JUGA:Masalah Percepatan Ekonomi di Kabupaten Cirebon, Pj Bupati Cirebon: Ada 7 Skala Prioritas Isu Pembangunan

Selain itu, mereka juga diberikan pertanyaan dengan tema seputar polemik kenaikan PBB dan solusi alternatif yang akan diterapkan jika terpilih memimpin Kota Cirebon selama lima tahun ke depan.

Dua pasangan calon yang hadir dalam acara ini adalah Eti-Suhendrik dan Dani-Fitria.

Kedua paslon tersebut memberikan tanggapan terkait isu Judicial Review (JR) terhadap Perda Nomor 1 Tahun 2024 tentang Pajak dan Retribusi yang diajukan ke Mahkamah Agung (MA).

BACA JUGA:Target Investasi Masih Rendah, DPMPTSP Perbaiki Layanan Agar Investasi Tumbuh

Mereka sepakat bahwa putusan MA akan menjadi landasan penting dalam kebijakan PBB ke depan, serta berkomitmen untuk melakukan evaluasi terhadap regulasi yang ada jika diperlukan.

Koordinator acara, Hendrawan Rizal, menyebutkan bahwa diskusi ini sangat penting bagi masyarakat untuk memahami visi para calon pemimpin terkait kebijakan yang mempengaruhi kenaikan PBB.

“Tujuan diskusi ini adalah untuk mengetahui cara pandang para paslon dalam menyikapi tuntutan Judicial Review terhadap Perda Nomor 1 Tahun 2024 tentang pajak dan retribusi, jika mereka terpilih menjadi wali kota atau wakil wali kota,” jelasnya.

BACA JUGA:Masyarakat Diminta Untuk Awasi ASN di Medsos, ASN dan Para Kuwu Harus Netral

Menurutnya, fokus diskusi ini adalah mencari solusi agar PBB tidak mengalami kenaikan yang memberatkan masyarakat. 

“Paguyuban kita hanya fokus pada PBB, agar tidak naik seperti sekarang ini,” ucapnya.

Tag
Share