Kuningan, Situs Van Beck, Balai Pelestarian Kebudayaan

Pj Bupati Kuningan Dr Drs H R Iip Hidajat MPd bersama Disparbud Provinsi Jawa Barat meninjau beberapa situs cagar budaya di Kabupaten Kuningan. Antara lain, Taman Purbakala Cipari, Situs Van Beck Cigugur, Situs Sangiang Ciarca dan Situs Lingga Sagarahiang Cipendeuy Darma. 

Pada kesempatan tersebut Pj Bupati menyampaikan bahwa ini adalah bagian dari pada ngarawat, ngaruat dan ngarumat peninggalan dari para karuhun Kuningan. Pihaknya berharap ada tindak lanjut dari kehadiran Disparbud Provinsi Jawa Barat ini, sehingga semua komponen peduli kepada situs-situs yang ada. 

"Sebab ada beberapa yang harus kita benahi, kita perbaiki dan kita bangun, sehingga dapat melestarikan situs-situs yang ada di Kabupaten Kuningan," katanya.

Lebih lanjut Pj Bupati mengatakan, dengan peninjauan ini pihaknya mendengar dari para juru pelihara, harapannya seperti apa ke depannya.

BACA JUGA:PKP Ditutup, 1 Peserta Ditangguhkan Lulus

“Dari hasil tersebut nanti kita identifikasi permasalahannya. Ketika menjadi kewenangan pusat, akan kami komunikasikan ke pusat. Ketika kewenangan provinsi, kita akan komunikasikan ke pihak provinsi. Sehingga situs yang mengandung nilai historis maka harus kita kembangkan, karena bisa jadi di kemudian hari akan menjadi tujuan wisata yang ada di Kabupaten Kuningan," papar Pj Bupati.

Saat berada di Situs Van Beck, Pj Bupati berjanji akan meminta ke pusat dan ke provinsi agar ada histori yang ditempel di sini. Di mana dikatakan bahwa makam ini ada sejak tahun 1912 dan ada dua makam orang Belanda di dalamnya.

"Maka historis ini kita minta kepastiannya dari pusat. Selain itu juga kalau ada anggarannya dari pusat saya ingin agar tempat ini direvitalisasi," ujar Pj Bupati.

Sementara itu, Kepala UPTD Kebudayaan Provinsi Jawa Barat Ari Heryanto menuturkan bahwa yang membuat Situs Van Beck ini sepertinya Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah 9 Kemendikbud. "Nanti akan saya sampaikan kepada BPK, seperti plang ini juga perlu ada perbaikan. Termasuk juga nanti ada cerita-cerita sejarahnya, agar masyarakat dapat informasi sejarahnya," tutur Ari. (ags)