Anugerah Penyiaran KPID Jabar 2024: RCTV Raih Penghargaan Kategori Program Siaran Religi Terbaik

RCTV meraih penghargaan kategori program siaran religi terbaik melalui program Cirebon Mengaji. Penghargaan diterima oleh GM RCTV Imam Bukhori dalam ajang Anugerah Penyiaran KPID Jawa Barat 2024 di Trans Hotel Bandung, Rabu malam (11/9/24).-dokumen rctv-radar cirebon

BANDUNG- Komisi Penyiaran Informasi Daerah (KPID) Jawa barat menggelar malam Anugerah Penyiaran KPID Jawa Barat 2024 di Trans Hotel Bandung, Rabu (11/9/2024).

Dalam acara dengan tema Penyiaran Berkeadilan itu Radar Cirebon Televisi (RCTV) berhasil meraih penghargaan kategori program siaran religi terbaik melalui program Cirebon Mengaji yang ditayangkan selama Ramadan 2024. RCTV mengalahkan Trans TV Bandung dan Radar TV Tasikmalaya.

Penghargaan yang diraih tersebut merupakan yang kelima kalinya diterima RCTV. Sebelumnya, pada tahun 2019, RCTV meraih penghargaan kategori Program Hiburan (Seni Budaya Lokal), tahun 2018 meraih penghargaan kategori Program Feature atau Dokumenter, tahun 2017 meraih penghargaan kategori Program Berita, dan tahun 2016 berhasil menjadi yang terbaik untuk Program Hiburan.

Kegiatan yang digelar untuk ke-17 kalinya ini dihadiri oleh Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, Kepala Dinas Kominfo Jawa Barat, Wakil Ketua KPI Pusat, perwakilan asosiasi televisi dan radio, serta para pengelola lembaga penyiaran di Jawa Barat, baik televisi maupun radio.

BACA JUGA:Tim PKM IPB Cirebon Kenalkan Budaya Kerja di Jepang kepada Siswa SMK

Dalam sambutannya, Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mengatakan bahwa setiap orang berhak mendapatkan informasi yang akurat, objektif, dan bermanfaat, tanpa terkecuali. Sebab, media harus mencerminkan keberagaman, termasuk menyuarakan kelompok-kelompok yang selama ini belum banyak dipublikasikan.

Sementara, Ketua KPID Jawa Barat Adiyana Slamet mengungkapkan bahwa anugerah penyiaran ini digelar sebagai bentuk apresiasi KPID Jawa Barat kepada berbagai pihak dalam rangka mewujudkan penyiaran yang sehat dan berkeadilan. Acara ini juga sebagai motivasi lembaga penyiaran dan konten kreator untuk menciptakan konten yang berkualitas.

“Anugerah penyiaran kali ini juga sekaligus sebagai konsolidasi internal lembaga penyiaran untuk memperjuangkan penyiaran berkeadilan. Jangan sampai lembaga penyiaran yang menggunakan frekuensi publik diatur sedemikian rupa, tapi ada lembaga penyiaran lain yang dibiarkan tanpa aturan,” ungkapnya.

Adiyana menambahkan bahwa yang baru dalam kategori penilaian anugerah penyiaran kali ini adalah program siaran kebangsaan, program siaran lingkungan hidup dan iklan layanan masyarakat tentang pencegahan stunting.

BACA JUGA:Mulus, Pendaratan Pesawat Jet Berpenumpang di Bandara IKN

Kategori siaran kebangsaan kali ini merupakan respons dari hasil penelitian KPID Jawa Barat bersama kampus yang menemukan masalah siaran kebangsaan harus menjadi prioritas untuk mengukukuhkan kembali nilai-nilai Pancasila.

“Sesuai Undang-undang Penyiaran Nomor 32 Tahun 2002, lembaga penyiaran baik radio maupun televisi adalah corong utama dalam menjunjung tinggi pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945 serta memperkukuh integrasi nasional,” tandas Adiyana Slamet. (*/rc)

Tag
Share