2 Kelurahan di Kuningan Jadi Sasaran Monev Tim Percepatan Penurunan Stunting

Pj Sekretaris Daerah Kabupaten Kuningan Dr HA Taufik Rohman MSi MPd menerima kunjungan tim Pokja Pencegahan Stunting dan Satgas Percepatan Penurunan Stunting BKKBN Jawa Barat.-dokumen -tangkapan layar

KUNINGAN- Pj Sekretaris Daerah Kabupaten Kuningan Dr HA Taufik Rohman MSi MPd menerima kunjungan tim Pokja Pencegahan Stunting dan Satgas Percepatan Penurunan Stunting BKKBN Jawa Barat.

Kedatangan mereka adalah untuk melakukan monitoring dan evaluasi Tim Pendamping Keluarga dan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPK/TPPS) Semester 2 tahun 2024.

Rombongan diterima di Aula Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Kuningan pada Selasa 10 September 2024.

BACA JUGA:Kota Cirebon Terbebas Kasus Cacar Monyet

Turut mendampingi Kepala Dinas DPPKBP3A Drs H Uca Somantri MSi.

Di hadapan tim rombongan BKKBN Jawa Barat, Pj Sekda Kabupaten Kuningan Dr HA Taufik Rohman MSi MPd berharap bahwa kegiatan ini dapat meningkatkan komitmen kepada semua pihak.

Sebab dengan adanya komitmen nyata, integrasi data sasaran prioritas, intervensi nyata baik spesifik maupun sensitif.

BACA JUGA:Kasus DBD Terus Meningkat, Dinkes Catat Ada 1.431 Kasus dan 6 Kasus Meninggal Dunia

Juga pelaporan berjenjang upaya percepatan pencegahan stunting dari TPPS tingkat desa/kelurahan, dan tingkat kecamatan sebagai kajian dan bahan pengambilan keputusan tim percepatan penurunan stunting tingkat Kabupaten.

“Ini perlu komitmen kita bersama. Respect kita bersama, dalam menyambut bonus demografi Indonesia dengan mencegah terjadinya stunting di masa depan," papar Pj Sekda Dr HA Taufik Rohman MSi MPd.

Taufik juga meminta kepada semua jajaran terkait percepatan pencegahan stunting untuk memprioritaskan kepada intervensi beberapa hal. 

BACA JUGA:Pengurus Ranting PDI P Panongan Semuanya Laki-laki, Video Dukungan Eman Pembohongan Publik

“Berikan pendampingan kepada calon pengantin, ibu hamil, ibu pasca melahirkan, bayi dua tahun dan bayi lima tahun dalam mengubah perilaku dan pembiasan untuk mengonsumsi gizi seimbang. Caranya melalui asupan makanan, buah-buahan, makanan pokok dan sayuran serta tambahan susu UHT," ujar Taufik.

Sementara kepala tim Pokja Pencegahan Stunting BKKBN Jawa Barat Hendra Kurniawan SSos menyebutkan, bahwa monev ini dapat diharapkan menjadi sarana sumbang saran dari tim di lapangan.

Tag
Share