Mahasiswa KKM UMC Bersama BKKBN Jabar Upaya Turunkan Angka Stunting di Kelurahan Sumber Kabupaten Cirebon

PEDULI STUNTING: Mahasiswa KKM UMC, perangkat daerah dan para ibu foto bersama usai pemberian makanan bergizi di Kelurahan Sumber, Kabupaten Cirebon, Jumat (30/8).-YUDA SANJAYA/RADAR CIREBON-

Lembaga Penelitian, Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) menggelar kegiatan Pengabdian Desa atau kerap disebut dengan Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM). Lama yang dipakai oleh mahasiswa adalah selama 40 hari, yang dimulai pada tanggal 3 Agustus, sampai dengan 10 September 2024. 

Kegiatan ini dilakukan secara serentak dengan 47 kelompok, termasuk 6 kelompok tematik yang berkolaborasi dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Salah satunya adalah Kelompok 28 di Kelurahan Sumber, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon. 

Melalui pendaatan langsung, terdapat 54 masyarakat yang terindikasi berisiko stunting di Kelurahan Sumber. Sehingga, perlu adanya tindakan preventif dari mahasiswa peduli untuk mencegah tingginya angka stuting di wilayah tersebut. 

Dalam Upaya menurunkan angka stunting, Kelompok 28 menggelar kegiatan pendampingan sekaligus pemberian makanan bergizi gratis kepada masyarakat. Terutama kepada ibu hamil dan ibu menyusui di Kelurahan Sumber, Jumat (30/8). 

Ketua Kelompok KKM, Seno Dwi Priyanto mengungkapkan, kegiatan tersebut merupakan sebuah kepedulian mahasiswa terhadap maraknya permasalah stunting di Indonesia. Dengan meningkatkan kesadaran orang tua tentang pentingnya pemberikan pola asupan gizi yang seimbang bagi tumbuh kembang anak. 

Seno menambahkan, dalam kegiatannya, mahasiswa KKM UMC memberikan edukasi kapada para ibu untuk pentingnya pemberian ASI eksklusif, makanan pendamping ASI (MPASI), bagaimana pola asuh anak yang baik, serta akses sanitasi dan air bersih. Kemudian, mahasiswa memberikan makanan bergizi secara gratis. 

“Kegiatan ini merupakan agenda utama kami salama pengabdian di Kelurahan Sumber, sebagai upaya dalam percepatan turunnya angka stunting di wilayah tersebut. Selain pemberian makanan bergizi, kami juga memberikan buku panduan memasak yang berjudul 30 Menu Gizi Seimbang kepada para ibu. Sehingga, mereka mendapat wawasan memasak, bukan hanya varian menunya saja, tetapi juga terdapat manfaat serta estimasi harga dalam masing-masing pembuatan masakan tersebut,” ucapnya. 

Dosen Pembimbing Lapangan KKM UMC Kelompok 28, Arie Susetio Utami SSi MT mengatakan, mahasiswa KKM Kelompok 28 memiliki beberapa agenda, seperti pendampingan KKBN, pendataan rumah data kependudukan, eduwisata, sampai dengan dapur sehat (Dashat) yang menjadi gong dari keseluruhan agenda yang diberikan oleh BKKBN. 

“Dalam pelaksanaannya, mahasiswa diberikan empat program kerja yang telah diberikan oleh BKKBN dengan Dashat menjadi tonggak utama yang merupakan upaya pencegahan stunting sejak dini,” ucapnya.

Ia berharap, mahasiswa mendapat pengalaman berharga selama KKM berlangsung. Serta dapat menginspirasi mahasiswa lain untuk turut andil dalam upaya penurunan stunting di Indonesia. 

“Kami berharap dapat menumbuh kesadaran dampak stunting kepada mahasiswa. Sehingga ini menjadi pengalaman berharga bagi mereka, bagaimana mengasah soft skill mahasiswa untuk bertemu dan mengerti apa yang dibutuhkan masyarakat,” pungkasnya. (yud)

Tag
Share