Beredar di WAG Pj Bupati Brebes Terjangkit Cacar Monyet, Ini Faktanya
Pesan WAG yang berisi Pj Bupati Brebes Cacar Monyet--
RADARCIREBON.BACAKORAN.CO - Sebuah pesan viral beredar melalui WhatsApp, menampilkan foto seseorang dengan gejala yang diklaim mirip dengan cacar monyet atau Mpox. Pesan tersebut menyebutkan bahwa Pj Bupati Brebes terkena cacar monyet.
Menanggapi pesan viral tersebut, Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Kabupaten Brebes memastikan bahwa hingga saat ini Brebes, Jawa Tengah, masih bebas dari kasus Mpox. Tidak ada kasus terkonfirmasi di wilayah tersebut.
"Kami pastikan informasi tersebut HOAKS," tulis Diskominfotik Brebes dalam unggahannya di media sosial.
Dalam klarifikasinya, Diskominfotik menyertakan tangkapan layar percakapan dengan Dinas Kesehatan Brebes. Percakapan tersebut menginformasikan bahwa foto yang viral adalah seorang pasien yang diduga Mpox dan sempat dirawat, namun setelah diperiksa, dinyatakan negatif.
BACA JUGA:Krisis Air Bersih Melanda, 6 Desa Mulai Disuplai dari BPBD
"Sekarang sudah sembuh dan boleh pulang," demikian isi percakapan tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Brebes, Ineke Tri Sulistyowati, menjelaskan bahwa foto yang beredar adalah seorang warga Kecamatan Songgom yang bekerja di Slawi, Tegal. Pria tersebut memang sempat menunjukkan gejala mirip Mpox.
"Sabtu (31/8) malam, sekitar pukul 18.18 WIB, Kabid P2 Dinkes Tegal menelepon untuk melaporkan adanya pasien yang diduga terjangkit Mpox, seorang warga Brebes yang dirawat di RS Mitra Keluarga Slawi," ujar Ineke pada Sabtu (7/9/2024).
Temuan tersebut kemudian dilaporkan ke Dinkes Jawa Tengah, yang meminta pasien dipindahkan ke RSUD Brebes.
"Pukul 19.06, RS Mitra Keluarga Slawi menelepon untuk segera menjemput pasien yang diduga Mpox. Kami kemudian menyampaikan kondisi pasien ke Dinkes provinsi. Berdasarkan foto pasien, kemungkinan besar bukan Mpox, tetapi masih menunggu hasil pemeriksaan dari dokter spesialis kulit dan kelamin," jelasnya.
Setelah diperiksa oleh dokter spesialis, tidak ditemukan pembengkakan kelenjar getah bening atau lesi yang mengindikasikan Mpox. Kondisi pasien dinyatakan membaik dan sudah diperbolehkan pulang pada Jumat (6/9).
"Hasil pemeriksaan ini kemudian dikonsultasikan kembali dengan Dinkes Provinsi, yang menyatakan bahwa pasien tersebut bukan terjangkit Mpox," terang Ineke, seperti dikutip dari laman detik.com.
Sejak 2022 hingga akhir Agustus 2024, Kementerian Kesehatan RI mencatat total 88 kasus konfirmasi Mpox di Indonesia. Dari 54 sampel yang diperiksa, semuanya adalah clade IIb dengan gejala yang lebih ringan dan tingkat fatalitas yang lebih rendah dibandingkan clade Ib yang endemis di Afrika tengah.
Sejauh ini, belum ada laporan kasus kematian akibat Mpox di Indonesia.