7 Tahun Rusak dan Amblas, Ruas Jalan Kaliwedi-Guwa Kidul Sering Akibatkan Kecelakaan
Ruas Jalan Kaliwedi-Guwa Kidul ambles sepanjang kurang lebih 50 meter dan sering menyebabkan kecelakaan tunggal. Hingga saat ini, jalan yang sudah lima tahun ambles ini belum bisa diperbaiki.-dokumen -tangkapan layar
Berawal dari amblesnya beton bahu jalan yang cukup dalam. Kemudian, badan jalan pun terbawa amblas hingga kondisi kemiringannya.
Kondisi jalan beton yang miring itu, membuat miris para pengendara yang melintas. Bahkan, Ia mengaku selalu dihantui rasa was-was ketika melewati ruas jalan tersebut. Lantaran, kondisi ruas jalan tersebut telah membuat banyak pengendara sepeda motor mengalami kecelakaan tunggal.
BACA JUGA:Gagal Laksanakan Tugas, Kim Jong Un Eksekusi Mati 30 Pejabat Korea Utara
Terutama pengendara dari luar daerah yang tidak mengetahui kondisi jalan yang amblas tersebut.
Biasanya, pengendara dari Kaliwedi berkendara dengan kecepatan tinggi. Setibanya di lokasi Jalan Bandara, pengendara kaget karena jalan ambles. Sehingga, memicu terjadinya kecelakaan tunggal.
“Banyak yang memacu kendaraan agak tinggi. Tapi setelah sampai di lokasi, mereka kaget, akhirnya jatuh karena kendaraan tidak stabil setelah melakukan pengereman mendadak, apalagi tidak ada rambu-rambu,” ujar Muamar.
BACA JUGA:Suspek Mpox Varian Baru Tengah Diuji Lab Kemenkes, Ada 2 yang Terjangkit, Satu Orang dari Jawa Barat
Bahakan, insiden kecelakaan tunggal itu, sempat dialami seorang temannya yang hendak ke rumah dirinya di Desa Guwa Kidul beberapa waktu lalu. “Itu dialami sama teman saya sendiri,” terang Muamar.
Hal senada disampaikan Sukarman (61). Petani asal Desa Prajawinangun Wetan Kecamatan Kaliwedi mengaku, menggarap lahan pertaniannya persis berada di samping ruas jalan ambles tersebut.
Saat menggarap lahan pertaniannya, dirinya kerap melihat pengendara sepeda motor yang mengalami kecelakaan akibat kondisi jalan ambles tersebut.
BACA JUGA:Gempa Terkini Hari Ini Guncang Bali, Bersamaan dengan yang Terjadi di Papua dengan Magnitudo 5,1 SR
Biasanya, kata Sukarman, kecelakaan itu terjadi karena pengendara sepeda motor tidak mau mengalah ketika lalu lintas dari dua arah padat. Terlebih ketika ada kendaraan roda empat yang sudah terlanjur melintas, pengendara sepeda motor tidak mau antre, dan melewati titik tersebut terlebih dahulu.
“Kebanyakan (yang mengalami kecelakaan, red) itu sepeda motor, karena enggak mau nunggu mobil lewat dulu. Tapi mobil angkutan barang juga pernah ada yang terguling disini,” ujar Sukarman.