Pemilih cerdas tidak akan berhenti mencari informasi tentang para calon kepala daerah. Mereka, pemilih cerdas tidak akan percaya terhadap informasi permukaan.
Mereka akan mencari bandingan dari berbagai sumber. Informasi para calon biasanya telah dipoles untuk kepentingan promosi.
Pemilih cerdas terus mencari informasi agar dapat membedakan antara kandidat yang hanya pandai berjanji dengan mereka yang benar-benar memiliki kapasitas untuk memimpin.
Pada umumnya pemilih sering lupa memeriksa yang memberi. Mereka mempertimbangkan memilih calon yang memberi sesuatu lebih besar dibandingkan dengan pemberi yang lain.
Kedua, menggunakan kriteria yang objektif. Memilih calon kepala daerah berbasis timbangan rasional hanya dapat dilakukan oleh pemilih yang memiliki informasi cukup lengkap.
Pemilikan informasi hanya dapat diperoleh pemilih yang bertanggung jawab terhadap keutuhan pengembangan wilayahnya. Kepedulian terhadap kualitas kepala daerah berdampak terhadap sikap para pemilih.
Para pemilih cerdas akan mengikuti setiap perikata dan perilaku semua calon kepala daerah. Mereka akan mencermati program-program yang disampaikan para calon.
Pemilih cerdas mengkritisi setiap program kerja. Mereka terus memahami tentang program itu. Apakah para calon memahami program yang disampaikannya?
BACA JUGA:556 Pengembang Perumahan, Hanya 98 yang Serahkan PSU, Kenapa Ya?
Apakah calon mampu menyampaikan isi program kerja itu? Apakah calon itu mampu menyusun cara pencapaian program itu? Apakah calon itu memahami menjalin komunikasi dengan orang-orang yang terlibat pada pencapaian program kerjanya?
Jawaban atas pertanyaan itu merujuk pada kualitas calon kepala daerah secara objektif. Dasar objektif itu merupakan kebertanggungjawaban pemilih cerdas.
Mereka menyadari bahwa memilih tidak sekedar mencoblos gambar seseorang dan setelah itu selesai. Coblosan itu menentukan masa depan (5 tahun ke depan) wilayahnya.
Kepala daerah adalah pemimpin yang akan membawa warna wilayahnya dengan pengaruhnya terhadap segala isinya, terutama kehidupan warganya. Ucapan kepala daerah menentukan warganya.
BACA JUGA:AWAS! Bulan September Diprediksi Jadi Puncak Musim Kemarau
Tanda tangan kepala daerah menentukan kondisi wilayahnya. Oleh karena itu, orang yang mencalonkan kepala daerah harus menyiapkan ilmu yang lengkap, terutama ilmu agama.