Pemkab Antisipasi Kekeringan

Selasa 13 Aug 2024 - 17:59 WIB
Reporter : Amirul I
Editor : Amirul I

"Kami juga telah menyiapkan langkah-langkah antisipasi untuk menghadapi potensi bencana selama musim kemarau. Langkah-langkah tersebut terdiri dari tiga fase: fase siaga darurat, fase tanggap darurat, dan fase pemulihan," ungkapnya.

Pada fase siaga darurat, BPBD Majalengka akan memetakan daerah rawan kekeringan, menginformasikan dan mengedukasi masyarakat di wilayah rawan mengenai bahaya kekeringan, serta memetakan sumber daya di Kabupaten Majalengka.

Pada fase tanggap darurat, BPBD akan mendistribusikan bantuan air bersih kepada masyarakat di wilayah terdampak kekeringan serta memperbaiki sarana prasarana.

Pada fase pemulihan, pihaknya akan memetakan sumber mata air dan muka air tanah, serta membangun sistem penyediaan air minum.

BACA JUGA:Sukses Jalankan Program Debas

"Dari pemantauan kami, masa puncak musim kemarau di Kabupaten Majalengka terjadi pada Juli hingga Agustus 2024.

Saat ini merupakan masa puncak musim kemarau, namun kami memprediksi dampaknya tidak separah tahun lalu," kata Prakirawan BMKG Kertajati, M Syifa'ul Fuad, dalam kegiatan Mabar tersebut.

Ia menambahkan bahwa prediksi tersebut dipengaruhi oleh fenomena La Nina, sehingga musim kemarau tahun ini cenderung menjadi kemarau basah dengan curah hujan yang masih turun meskipun intensitasnya rendah.

Sebaliknya, musim kemarau tahun lalu dipengaruhi oleh fenomena El Niño, yang menyebabkan dampaknya cukup parah.

BACA JUGA:Kue Cimplo, Tradisi di Bulan Safar dan Simbol Tolak Bala

"Saat ini, pengaruh La Nina memang tergolong lemah, namun tetap berpengaruh terhadap musim kemarau. Diprediksi bahwa dampak La Nina akan berlangsung hingga Oktober 2024, masa pancaroba menuju musim hujan. La Nina mungkin akan mempengaruhi musim hujan meski fenomenanya lemah," pungkasnya. (bae)

Tags :
Kategori :

Terkait