CIREBON- Polresta Cirebon sudah mengamankan 2 orang terkait tawuran maut di Kecamatan Babakan. Tapi, polisi menyebut mereka masih sebagai calon tersangka. Ada satu orang lagi, hingga kemarin masih dalam proses pengejaran.
“Kita mengamankan dua calon pelaku di rumahnya masing-masing, yaitu di Desa Jatirenggang dan Desa Pabuaran Kidul. Dua orang ini berinisial WK (14) dan AR (15). Sementara satunya lagi masih dalam pencarian kami," ungkap Kasat Reskrim Polresta Cirebon Kompol Hario Prasetyo Seno, Selasa (6/8/2024).
Kasat Reskrim menjelaskan bahwa pihaknya langsung bergerak melakukan olah TKP dan meminta keterangan saksi. Hanya dalam waktu hitungan jam, identitas dari terduga pelaku dikantongi sekaligus mengamankan terduga pelaku itu.
Tidak hanya terduga pelaku, pihaknya juga menyita barang bukti. Di antaranya, dua celurit, satu pedang, dan pakaian yang digunakan pelaku saat melakukan aksi kejahatannya. Terduga pelaku dan barang bukti hingga kemarin sudah berada di Mapolresta Cirebon di Sumber.
BACA JUGA:Memilukan, Pelajar di Cirebon Timur Tewas Gara-gara Tawuran
Masih kata Kasat Reskrim, para pelajar itu tidak saling kenal. Terduga pelaku yang diamankan, sambung Kasat Reskrim, mengaku pihak korban atau yang meninggal dunia yang menantang tawuran terlebih dahulu lewat konten medsos.
"Diakui oleh kedua kelompok itu bahwa yang mulai menantang dan admin itu adalah korban yang sekarang meninggal dunia itu," tutur Kompol Hario Prasetyo Seno.
Ya, korban disebut sebagai admin sosmed, menantang pelajar dari SMP di Kecamatan Waled. Mereka lalu janjian bertemu di dekat jembatan di Kecamatan Babakan. Di sanalah, kedua kelompok pelajar itu berhadapan.
Masing-masing dari kelompok tersebut menunjukkan tiga orang yang dianggap hebat. Kemudian terjadilah pertarungan, yakni antara tiga pelajar SMP dari Kecamatan Pabuaran melawan tiga SMP dari Kecamatan Waled. Korban pun berjatuhan.
BACA JUGA:Persoalan di RSUD Arjawinangun, Dewan Pengawas Harus Ikut Bertanggung Jawab
“Korban meninggal dunia saat tiba di RSUD Waled. Ketika perawat datang, dicek, meninggal dunia. Ada luka senjata tajam di tubuhnya. Langsung kita otopsi," papar Kasat Reskrim.
Ia menyampaikan, Polresta Cirebon sudah berupaya secara maksimal dalam mengantisipasi terjadinya tawuran antarpelajar. Seperti dengan berkunjung langsung ke setiap sekolah untuk memberikan pembinaan dan penyuluhan agar tidak terlibat kenakalan remaja.
Tak hanya itu, setiap malam anggota Polresta Cirebon juga melaksanakan patroli ke sejumlah titik rawan di wilayah Kabupaten Cirebon. Patroli tersebut dilakukan dari malam hari hingga pagi hari. Patroli semacam itu merupakan langkah preventif yang dilaksanakan Polresta Cirebon secara rutin dari mulai siang, sore, dan malam hari.
Menurutnya, patroli tersebut juga merupakan respons cepat terhadap pengaduan masyarakat di media sosial mengenai ancaman pelaku kejahatan di Kabupaten Cirebon. Sehingga pihaknya pun melibatkan personel gabungan dari polsek jajaran dan di-backup Satuan Samapta Polresta Cirebon.
BACA JUGA:Parpol di Kabupaten Cirebon Bakal Terima Dana Hibah