Rencana Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ) Cirebon untuk go internasional patut diapresiasi. Perguruan tinggi terbesar di Ciayumajakuning ini terus menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi di luar negeri, termasuk University of Poitiers, Prancis.
Lima mahasiswa Fakultas Pertanian UGJ Cirebon diberangkatkan ke Jepang untuk magang di Hokkaido, sementara tiga mahasiswa lainnya akan magang di Kyoto, Jepang.
Rektor UGJ, Prof Dr Ir H Achmad Faqih SP MM IPU CIRR mengaku bangga UGJ sudah bisa go international, antara lain dengan menjalin kerja sama dengan University of Poitiers, Prancis, pada 27 Juni 2024.
Lima mahasiswa Fakultas Pertanian UGJ Cirebon telah diberangkatkan ke Jepang untuk magang di Hokkaido, sementara tiga mahasiswa lainnya menyusul untuk program magang di Kyoto, Jepang.
Menurut Faqih, pertemuan dengan University of Poitiers, Prancis, adalah inisiatif kolaboratif antara perguruan tinggi di Eropa dan Indonesia.
Program ini bertujuan memperkuat hubungan akademis dan budaya melalui pertukaran mahasiswa dan penelitian bersama.
“Kerja sama ini merupakan langkah strategis untuk menjadikan UGJ sebagai universitas berkelas dunia. Kami bertekad untuk melaju dalam world-class university. Kerja sama dengan University of Poitiers, yang dimulai sejak tahun 2019 hingga 2025, telah menunjukkan hasil yang luar biasa,” kata Faqih.
Salah satu hasil nyata dari kerja sama ini adalah lahirnya seorang dokter bernama dr Gara, alumni University of Poitiers yang sebelumnya mengikuti pertukaran mahasiswa di UGJ.
Mahasiswa UGJ dari program studi kedokteran juga mendapatkan pengalaman berharga melalui perkuliahan di Prancis.
Pada tahun 2024, UGJ akan melaksanakan pertukaran mahasiswa lagi, dengan sejumlah mahasiswa yang akan berkuliah di University of Poitiers mulai bulan September hingga Oktober, dan dilanjutkan pada bulan Januari 2025.
Selain Fakultas Kedokteran, UGJ juga merencanakan pengembangan kerja sama dengan Fakultas Pertanian dan Fakultas Teknik.
Fakultas Pertanian akan berfokus pada pengembangan obat berbasis herbal, dengan penelitian terhadap tanaman di laboratorium University of Poitiers.