CIREBON-Sejumlah saluran irigasi di Kabupaten Cirebon sudah mengalami kekeringan.
Salah satunya di Desa Serang Kulon Kecamatan Babakan. Akibatnya, petani di desa itu kini tidak melakukan tanam padi.
Kuwu Desa Serang Kulon Alimudin mengaku, di desanya hanya bisa panen satu kali dalam setahun.
“Di desa ini, rata-rata petani satu kali panen dalam satu tahun, dua kali panen bisa tetapi jarang dan harus usahanya mati-matian,” ujar Alimudin.
BACA JUGA:Heboh Dana Partisipasi SMAN 1 Cirebon, Ini Dalih Komite Sekolah
Hal tersebut terjadi, kata pria yang akrab disapa Ali itu, karena saluran irigasi yang menuju ke desanya tersebut mengalami kekeringan jika musim kemarau tiba.
“Sekarang saja sudah tidak ada air sama sekali di saluran irigasi,” tuturnya.
Dijelaskan Ali, kondisi berbalik terjadi ketika musim hujan. Justru, areal pertanian kebanjiran.
“Saluran irigasi ini muaranya Bendungan Surakatiga, sedangkan timur itu ada Bendungan Cikeusik di Cisanggarung"
BACA JUGA:Heboh Dana Partisipasi SMAN 1 Cirebon, Diungkap oleh Anggota DPR RI
"Nah, kalau Cisanggarung banjir itu, buang airnya kesaluran irigasi kita, sehingga mengakibatkan sawah kebanjiran,” ujarnya.
Ketika musim kemarau, lanjut Ali, tidak ada petani yang menanam padi.
“Lahan sawah dibiarkan nganggur, paling ada yang menanaman ubi-ubian,” ujarnya.
Sehingga, kata Ali, petani harus berburu dengan waktu ketika awal musim hujan.
“Ketika mau peralihan dari musim kemarau ke hujan itu petani sudah mulai menanam, sehingga ketika banjir di puncak musim hujan, tanama padi sudah besar dan siap panen, kalau telat maka petani gagal panen,” ujarnya.