Petugas kepolisian menggelar razia kendaraan selama dua pekan mulai Senin (15/7), serentak di Indonesia. Operasi Patuh Lodaya 2024 ini diawali dengan upacara gelar pasukan dari Polres Kuningan, Sub Denpom Kuningan, Dishub Kuningan, Satpol PP Kuningan, dan Kodim Kuningan.
Operasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap keselamatan berlalu lintas. Yakni dengan pendekatan edukatif, persuasif, dan humanis yang didukung oleh pengawasan elektronik lalu lintas statis dan mobile.
Operasi Patuh Lodaya 2024 diinisiasi sebagai bagian dari upaya Cipta Kondisi Kamseltibcar Lantas setelah perayaan Hari Bhayangkara Tahun 2024, dengan tema Tertib Berlalu Lintas Demi Terwujudnya Indonesia Emas 2045.
Terdapat tujuh sasaran utama yaitu penegakan terhadap penggunaan ponsel saat berkendara, pengendara di bawah umur, dan pengendara sepeda motor yang berboncengan lebih dari satu orang.
BACA JUGA:Puluhan Ribu Ayam Mati Terbakar
Selain itu, sasaran juga mencakup penggunaan helm Standar Nasional Indonesia (SNI), penggunaan sabuk pengaman, serta penindakan terhadap pengemudi yang terpengaruh oleh alkohol, melawan arus, atau melampaui batas kecepatan.
Kapolres Kuningan AKBP Willy Andrian saat apel gelar pasukan mengungkapkan, tujuan utama Operasi Patuh Lodaya 2024 adalah menciptakan lingkungan berlalu lintas yang aman dan nyaman, meningkatkan kepatuhan masyarakat terhadap aturan lalu lintas, mengurangi angka kecelakaan, serta mengurangi angka kematian akibat kecelakaan.
"Sasaran operasi mencakup segala bentuk potensi gangguan dan pelanggaran lalu lintas, baik sebelum, saat, maupun setelah berlangsungnya Operasi Patuh Lodaya 2024," kata AKBP Willy Andrian.
Operasi ini juga menekankan tindakan preemtif dan preventif, untuk mencapai tujuan keselamatan yang lebih tinggi di jalan raya. AKBP Willy berharap bahwa melalui Operasi Patuh Lodaya 2024 ini, dapat terjadi penurunan signifikan dalam angka kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas.(ags)